Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

Ada Superhero yang Suka Es Krim!

Kisah-kisah superhero seperti Superman, Batman, Power Ranger, Spiderman cukup erat dengan kehidupan anak-anak. Anak-anak pun mengagumi superhero yang mereka jagokan. Meskipun, pemain utama dalam film superhero tersebut ialah orang dewasa. Anak-anak sengaja mengkoleksi pernak-pernik yang mewakili simbol superhero yang mereka kagumi. Lihat saja banyak penjual baju anak-anak bergambar dan berbentuk menyerupai tokoh superhero dan itu disenangi anak-anak. Dalam Tusitala, Selesaikan Ceritamu!, Dyah Setyowati mengangkat tema superhero. Lewat tokohnya yang bernama Tusitala (yang saya tidak tahu jenis kelaminnya). Ada shock ending yang berusaha disajikan penulis. Benar saja, saya pikir kisah ini murni imajinasi tentang superhero yang benar-benar nyata dalam kehidupan manusia. Baca saja hingga akhir, kalau tidak percaya! Bermula dari Tusitala yang sering diperlakukan kasar oleh Bomantara cs, teman-teman sekelasnya. Usut punya usut Bomantara yang berbadan besar sangat suka menyiksa anak-anak yang

Kala Mereka Menertawakan Hal yang Tak Patut untuk Ditertawakan!

[Renungan yang mesti direnungkan] Suatu kali mendekati ujian semester gasal, kami mendapatkan dosen yang cukup unik. Ia mengajar mata kuliah kewirausahaan. Ia kukatakan cukup unik karena memang sepanjang semester yang kami lalui di perkuliahan, belum pernah kami temui karakter serta cara mengajar dosen ini. Aku jadi teringat guru biologi di kala SMA. Beliau yang telah setengah baya masih saja semangat melantunkan kalimat suci Allah dan sunnah Rasulullah. Setidaknya dosen baru kami ini mirip-mirip dengan ibu guru biologiku. Mam Sumarwaty, I miss you… Dosen yang baru mengajar kami beberapa minggu ini ‘alim terhadap ajaran Islam. Yah dilihat dari gayanya, pemikiran-pemikirannya, dan prilakunya. Setiap kali ia mengisi kuliah tak lupa ia selalu mengkaitkan materi kuliah dengan ajaran Rasulullah Muhammad Saw. Ia sampaikan dengan gayanya yang khas: guyonan yang membuat kami tertawa renyah. Sering ia plesetkan bahasa-bahasa daerah yang sama pengucapannya, tetapi berbeda maknanya. Sontak kami

Kemanakah Mimpi Besarku?

Setapak demi setapak langkah kaki dan putaran demi putaran roda sepeda, kini telah tergantikan oleh deru deram mesin sepeda bermotor. Tak ada lagi aku yang setiap hari memulai hidup dengan benda bernama sepeda. Sepeda yang setia selama beberapa bulan menemaniku dalam memaknai hidup di Yogyakarta. Ia yang membuatku mengenal seluk beluk Pogung, Samirono, Karangmalang, Jakal, dan Gejayan. Ia yang membuatku berani menjejakkan kaki di Wanitatama, Balairung UGM tempat FLP Yogya berdiskusi, Kedaulatan Rakyat, Mirota, UGM, dan tempat lainnya. Tentu tak lupa ia yang menemaniku berangkat kuliah ke UNY. Bagiku ia adalah saksi kunci prosesi memaknai hidup sehat. Ia yang merasakan tetesan keringatku yang terjatuh. Ia yang mengetahui naik turunnya nafasku ketika mengayuhnya. Ia bagaikan teman sejati yang sesuai kearifan lokal Yogyakarta. Aku sangat mengaguminya! Aku berharap besar dalam setiap putaran roda sepedaku, bahwa aku adalah orang yang senantiasa peduli dan cinta terhadap lingkungan bumi! Na

Bahasa Inggris, Primadonakah?

Beberapa waktu lalu, seorang dosen mengajak mahasiswanya untuk membaca buku referensi kuliah berbahasa Inggris. Dosen tersebut menjelaskan juga betapa pentingnya membaca buku berbahasa Inggris. Ajakan dosen bukan tiada maksud, melainkan demi kebaikan mahasiswa. Diantara kebaikan itu ialah mahasiswa dapat melatih kemampuan berbahasa Inggrisnya, serta untuk bekal menghadapi globalisasi. Di balik kebaikan, tentu terdapat kekurangan. Kekurangan belajar menggunakan buku berbahasa asing terletak pada ke-tidak efektif dan efisien-nya dalam proses pembelajaran. Idealnya mahasiswa faham benar akan substansi bidang perkuliahannya serta mampu berbahasa dengan baik, yakni bahasa Indonesia dan bahasa asing. Urutan bahasa asing menjadi nomor selanjutnya, setelah faham terhadap substansi bidang kuliahnya. Pada kenyataannya banyak mahasiswa yang tidak menyukai tugas membuat makalah dengan referensi wajib dan utama dari buku berbahasa Inggris. Hal ini dapat diketahui ketika mewawancarai mereka saat pro

Pak guru, kecewa yah?

ketika sedang merangkai kata kali ini, tanganku gemetar. bukan karena belum makan. Bukan pula menggigil kedinginan. Namun, shock setelah membaca tulisan pak guru. tulisan2nya kini, tepatnya di minggu2 ini ialah paragraf yang menyayat hati pembacanya. Aku pun begitu! entahlah bgaimana mengungkapkannya. Aku lupa cara menulis, kawan! sudah lama aku tak menghasilkan. Yak! tulisan pak guru itulah yang sekaligus menyindir ke vacumanku dalam berkarya. bisa kutangkap bahwa tersirat kekecewaan mendalam, meski dengan bahasa yang menawan. oh Pak guru, caci makilah aku! Bahkan untuk berjumpa di forum RWRC sungguh kumalu... Maaf

Selamat Kepada Mereka Berdua

Di minggu ke-4 bulan September, mereka berdua mengulang hari lahirnya. yak! 25 dan 26 September! Yang satu merayakan tahun ke 48 dan yang lainnya ke 53 tahun. Hmm..telah dihitung2 usia pernikahan mereka telah sekitar seperempat abad. Lama yah...^^. Mereka satu sama lain merupakan pasangan yang setia! Aku harap pernikahan Anak cucu Adam kelak bisa langgeng hingga maut memisahkan. Tentu saja hingga surga_Nya Mereka yang gagah, cantik, tampan, cerdas dan sebagainya telah membuat hatiku terenyuh, ketika kumengingatnya. Kini mereka tetap kebanggaanku! Indahnya do'a bagi mereka biarlah menjadi pengingat akan kebaikan mereka selama ini padaku. meski tahu,: tak akan pernah lunas dibayar! Kepada Mama dan Papa: Saya rindu sekali dengan kaliand...Biarlah pengorbanan kalian cukup;ah Allah Ta'ala yang membalasnya. Itulah sebaik-baik pembalasan. Terima kasih 2 malaikatku^^..Wish me luck!

Terpikat

Lukisan indah pelukis sempurna Bagaimanakah melukisnya Sesuatu telah terjadi! Semua orang terpikat amat Memikat, sungguh! Gila dibuatnya semua orang Berebut hendak milikinya Kuasai kharisma pancaran sukma Ia memikat, sangat! Mengusik langkah, kadang Pesonanya sungguh mengairahkan Benar-benar dambaan! Kadang, ia menarik Membuat yang melihatnya seolah pantas memilikinya Maha karya, elok luar biasa Bercahaya Ingin sekali orang lalu lalang menyentuhnya barang sedikit! Tak kuasa! Ia seolah berharga tinggi Rindu senantiasa menyelimuti insan pencinta lukisan Amat sayang... Lemah dibuatnya Bangga dibuatnya Miris dibuatnya Tersanjung, terpikat, oh..sungguh yang tersebut indah itu... entahlah Novi Trilisiana Kenangan kota Palembang

Wisata keluarga

Mulai menjelajah kembali Sumatera bagian selatan bersama keluarga melalui jalur darat. Awalnya ogah kudu ke palembang, mengingat beberapa hari ke depana saya harus berangkat ke Jogja. Namun, gairah mengenal mereka yang dikasihi oleh orang yang kukasihi (ortu maksudnya),maka jadilah berangkat deh. berlima: kedua orang tua, kak asep, adek aji. Go to Palembang!! sayang kak Oman ga bisa ikut. Beliau harus tugas di kantornya. ckckck. Pemberangkatan: Hmm cukup grogi juga, sehingga para penumpang kecuali sopir merasa agak mual. Maklum udah lama ga ke sono naik mobil. Perjalanan selanjutnya agak lebih baik, meskipun harus menyaksikan 2 korban memuntahkan isi perutnya (bukan saya loh. hehe) Perjalanan kali itu benar2 penyambung silaturahim banget. Sampai di Kotabumi, mampir dulu di rumah wak mukhlisun. Sampai di Batanghari, mampir dulu plus ziarah kubur. begitu juga sesampainya di desa Gunung Kuripan. jadilah kami 5 beranak sampai di Palembang jan 21.30 WIB. (catatan berangkat dari bandar lampu

Kutipan Cerpen Buatanku: Tentang sebuah buku tua

Gambar
Aku adalah sebuah buku tua. Dari dalam dirikulah terbuka cakrawala. Jasadku akan musnah, tetapi faedahku tak lekang dimakan waktu . Takdirku adalah menjadi sebuah buku tua yang kini menemani seorang lelaki bergelar ‘Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”. Dalam keseharianku bersamanya, lembaran tubuhku selalu dibolak-balik, tak jarang digaris-bawahi, atau dibawa serta saat ia mengajar. Di tangannya aku rela bagianku menguning dan lecak. Tak mengapa demi kebahagiaan anak-anak di kelas. Kini kami ibarat pasangan yang kompak. Singgasanaku berada di sudut kanan atas meja lelaki itu. Dari situ aku bisa menatap wajahnya lebih dekat. Tergores pula gurat perjuangan di wajahnya yang semakin tua. Seingatku kami telah bersama hampir 5 tahun. Aku tak sendirian. Ada tiga temanku yang diperlakukan sama sepertiku. Hanya saja kurasa sang lelaki lebih intens membacaku. Pernah kutangkap ekspresi bahagia ketika ia membacaku. Apalagi ketika hal yang dilupakannya kembali ia temukan dari lembaran pengetahuanku. Ia ba

Islam: Cahaya Yang Menerangi Hidupnya!

Gambar
Kamu tahu? Berapa banyak rupa manusia telah ia kenal. Mengeksploitasi bayi mungil tak mengerti apa-apa dan ia hanya bisa pasrah. Makhluk mungil pun terus tumbuh dalam harmoni kehidupan: yang terkadang ia sangat sulit mengingatnya dan adapula yang sulit dihapusnya. Hati putihnya bertambah pekat dari waktu ke waktu. membuatnya semakin berontak! Fase itu pun berjalan alami. Menjadi dewasa adalah sunah Allah. Sekarang semua orang dapat melihatnya dan memberikan pendapat terhadap mantan makhluk mungil itu. Hingga ia tak mampu menahan emosi labilnya...Jadilah ia pemberontak yang egois... Segala sesuatu yang ia alami tidak tentu arah. kadang secercah cahaya, kadang sebongkah batu, kadang pula ruang hampa yang ia rasakan. Sebutlah ia tengah mengalami masa kalutnya. Ia tumbuh menjadi seorang pemarah, pemalu, pemberontak dan penakut. Ia lah pemilik dunianya. tak ada yang boleh menggangunya! Namun, hatinya belum menjadi kopi. Masih ada ruang-ruang bercahaya, entah dari mana. Ia masih bisa berlaku

ILC in memorian...

First Love Nikka Costa Everyone can see There’s a change in me They all say I’m not the same Kid I use to be Don’t go out and play I just dream all day They don’t know what’s wrong with me And I’m too shy to say It’s my first love What I’m dreaming on When I go to bed When I lay my head upon my pillow Don’t know what to do My first love He thinks that I’m too young He doesn’t even know Wish that I could tell him what I’m feeling ’cause I’m feeling my first love Mirror on the wall Does he care at all Does he ever notice me Does he ever found Tell me teddy bear My love is so unfair Will I ever found away An answer to my pray For my first love…

Dokumentasi Resep (Menyambut lebaran)

Yak! Kembali lagi bersama saya. Mendekati lebaran pastilah kue serta makanan khas Idul fitri bakalan nongol deh. Ya sudah, biar saya kagak lupa dengan resep turunan mama (cie2 Nb: Setelah melakukan beberapa eksperimen). Biar kagak dibilang ga bis bwt kue padahal udah mahasiswi. Jadilah saya dokumentasikan resep ini. Langsung saja, akan ada beberapa resep masakan yang cukup sederhana. 1. Kue Cokelat Pelangi Bahan dan Alat: cokelat batangan 1 kg (Rp.30.000-40.000) kacang tanah/ kacang mede 8 ons mentega (blue band, duh sebut merk) 4 sendok makan Gula pasir 4 sendok makan atau sesuai selera mangkuk kertas warna cokelat, ukuran kecil 120-150 mangkuk. (Kalau di Toko AA 100 mangkuk harganya Rp.2000) renik cokelat warna-warni. (1 ons -> Rp.7000) Langkah2: 1. Sangrai kacang tanah/ kacang mede sampai matang 2. tumbuk kacang (tidak terlalu hancur) 3. Siapkan kwali, lalu masukkan 4 sm mentega, 4 sm gula pasir, serta 1 kg cokelat yang telah dipatah2kan. 4. Panaskan. 5. Setelah cokelat cair dan

Kenshin dan CJ7

Gambar
Hwa...SIGER sebentar lagi. Alhamdulillah yang datang rapat lumayan dah. Bela-belain datang ke Babussalam buat rapat, akhirnya tertunda juga nonton Samurai X "The Reflection". Yah kagak ngape2 dah. Toh ba'da zuhur udah nyampe kembali di rumah. Lanjut ceritain filmnya aja ahhh Jadi gini nih...Film nya itu mengisahkan Kenshin kecil (Nama aslinya Shinta..haha cew' bgt c) yang keluarganya dibantai samurai, trus Kenshin ketemu masternya yang bakal ngajarin dia bertarung. Di film ini juga tampang Kenshin lebih keren menurut gw dari pada yg di serial biasanya itu. Kuncitan ramputnya lebih tinggi dari biasanya dan mukanya belum ada gorsan "X". Film ini juga mengisahkan romantika Kenshin dan Tomoe. Ternyata Kenshin pernah menikah! Dengan Tomoe tentunya (usut punya usut sebelum Tomoe bertemu Kenshin, ternyata dy udah punya tunangan. Tunangannya itu dibantai Kenshin. Duh kasihan deh). Ujung-ujungnya Tomoe tahu juga tapi tetep aja melindungi Kenshin, meski akhirnya Tomoe

Mother School

Banyak hikmah dari nostalgia pribadi dari lahir hingga menjelang dewasa saat ini. Tepatnya di kota kelahiran saya: Bandar Lampung. Memori yang terukir teramat lama itu, hadir kembali secara sengaja dan tidak. Meskipun, kebanyakan dirasa remang juga. Sebenarnya banyak yang ingin di-share lewat tulisan ini tentang fase kehidupan saya sebelum menetap sebagai pendatang di Sleman, Yogyakarta. Teramat banyak, kawan. Sabar sajalah, sayang bila tidak didokumentasikan. Siapa lagi yang akan menulis dan mengingat sejarah diri sendiri kecuali pribadi sendiri itulah. Setidaknya dia paham betul.... Kali ini biarlah saya menggoreskan keinginan yang agaknya ingin sekali saya wujudkan. Ialah mengadakan "Mother School". sangat ingin.. Terpikirkan ketika sedang mengingat kembali kenangan di masa kecil. Membuka pikiran bersama Enyak dan 2 brother. Dalam perbincangan itu, saya diam-diam mengevaluasi cara mendidik ortu. Hmm, ternyata masih banyak praktik2 yang tidak sesuai teori mendidik anak usia

Apa Kata Elisa Christanto Tentang "Sahabat"

"Persahabatan adalah penjamin kualitas kebersamaan. Seorang sahabat tidak memiliki kepentingan lain dari kita, kecuali membantu kita menjadi pribadi yang berbahagia dalam pilihan-pihan baik kita. Seorang sahabat adalah seorang rekan yang mengenal lagu-lagu keberanian di hati Anda, dan yang kemudian dengan penuh kasih menyanyikan lagu-lagu itu saat Anda berkecil hati. Setiap orang mungkin bisa mendengar yang Anda katakan, tetapi sedikit sekali yang betul-betul mendengarkan, dan hanya seorang sahabat yang mampu mendengar yang tidak Anda katakan. Dan dengannya dia memberikan - bahkan yang tidak Anda minta." Mario Teguh "Kita tumbuh dalam pergaulan. Masa untuk menjadi sakti dengan menyepi, menyendiri, dan menyingkirkan diri dari pergaulan sudah lama kita tinggalkan. Maka, terlibatlah dalam pergaulan-pergaulan baik, santun dan saling memuliakan. Karena Apabila Anda bisa menjadi sahabat bagi diri Anda sendiri, Anda bisa menjadi sahabat bagi siapapun." Mario Tegu

Masihkan Ingin Tinggi Hati?

Engkau belum sepandai orang terpandai di dunia. Bahkan, enkau boleh jadi tidak lebih pandai dari orang yang berada di sebelah kau. Engkau tidak secantik gadis Asia atau setampan lelaki Inggris. Bahkan, engkau memiliki kekurangan-kekurangan fisik lainnya. Engkau belum sering memenangi kompetisi nasional. Bahkna, engkau belum bisa menandingi teman satu kelas dalam forum diskusi. Engkau belum seteguh Danang, sang pembuat jejak dalam meraih mimpi. Bahkan, engkau tak berani mengambil langkah awal. Engkau belum se-kaya orang terkaya di Indonesia. Bahkan, engkau masih saja membangga-banggakan kekayaan orang tua. Engkau belum memiliki amal setingkat Imam Al-Ghazali. Bahkan, engkau masih merasa cukup dengan amal seadanya. Sudahkah hati itu engkau tundukkan kepada Allah Azza Wazala? Semua telah Allah atur dengan tepat. Dia akan menguji engkau dengan segala kebaikan dan keburukan... Akankah engkau masih ingin tinggi hati dengan apa yang kau punya sekarang? Padahal semua itu bukan milik engkau, me

Aku rindu gurat2 pemikiran!

Hmm. Sudah lama yah aku ndak nulis hal2 yang bermanfaat besar untuk dibaca banyak orang. Telah terjadi perubahan kebiasaan yah sekarang!! Dan aku menyadarinya tanpa segera merunahnya. Namun, baru diniatkan. Biasanya kalau mau nulis yang berkualitas itu, tak jarang kening turut bergurat-gurat. Ketika proses itu berlangsung, aku sangat menikmatinya. Sensasional! Kini, telah lama tak kirasakan prosesi tersebut. Entah mengapa ini. Mengerucut di satu kesimpulan: Aku kurang memanjakan otak! Kini disodorkan di hadapanku 2 pilihan: 1. Tetap seperti ini, tidak memanjakan otak serta tidak produktif menulis, atau 2. Merubah pola malas menjadi kuat dan tetap konsisten untuk produktif menulis, meski tantangan semakin berat Berusaha ambil pilihan ke-2. Yakinlah: Aku pasti bisa! Mendiknas, go go! (ga nyambung bgt sih..)

Tanpa Judul

Tak berdaya, pasrah, maklum, biasa saja. Mungkinkan rasa macam itu efek samping target hidup yang tak terpenuhi? Tepatnya lalai. Lalai! Tak habis pikir. Ingin maju kok yah malas. Buka matamu, Heyy! Buka hatimu! Jernihkan otakmu! Pekat menutupi sudahkah? Inikah topeng kemunafikan? Mengapa tak kunjung kau lepaskan, wahai Dinda? Tak ada kah gerak lagi? Bahkan reflex pun tak ada gunanya lagi. Maka sekarang singkapkanlah kemunafikan itu! Buang!! Dan mulailah dengan strategi baru! Ingat manajen hati dengan baik! Sering-seringlah dengar tausyiah! Selalu bersama mereka yang merindu perubahan! Jangan jadi makhluk statis, Heyy manusia! Kini kau merugi. Benar! Tak ada yang membantah. Kau pun tak pantas berkata. Masikah rasa tak berdaya, pasrah, maklum serta biasa saja melekat dalam topeng kemunafikan? Ubahlah! Cemaslah, Heyy! Saatnya bangun, Novi!

Senin, 16 Agustus

Pagi-pagi (jam 8.30 sih) udah nangkring aja di Smanda, Perguruan tercinta. Rencanaannya mau rapat. Beuhhh rapat Siger. (Biasalah demi menjaga jalinan silahturahim antar alumni Ronda (Rohis Smanda) maka Siger tahun ini kudu terlaksana dengan baik dan lancar..Amin2). Janji punya janji. Ternyata eh ternyata rapatnya jam 10. Duh! kukira jam 8. Kura2 bener deh. Ya Sudahlah (Bondan mode: on) Lihat punya lihat Ternyata eh ternyata Smanda ku tercinta Kini telah berbeda. Makin Elok nan rupawan Membuat siapa saja yang memandang dibuat nyaman bersih dan menawan Hingga ku tak lihat lagi penjual bakwan. (kan bulan Ramadhan) Tapi di sisi yang jauh hati terasa meradang Menayaksikan kekejaman terhadap pohon yang rindang Kini ia kering kerontang akibat kelalaian para penebang! Atasan ikut meradang Apa daya nasi telah menjadi bubur Smanda sekarang indah dan rindang Namun tak serindang dahulu, kalau aku boleh jujur! Smanda kini terus melakukan perbaikan, dari segi fisik hingga kualitas civitas akademikny

Awal Kudu Menyenangkan

Selamat datang di Fakultas Ilmu Pendidikan! Tempat lahirnya para pakar pendidikan. Ga nyangka yah, perasaan baru kemarin ngadepin UN, sekarang temen2 sudah resmi jadi mahasiswa. Gimana rasanya? Deg-degan? Biasa aja? Atau malah serem? Memang gitu sih rasanya kalau memasuki dunia baru. Apalagi dunia yang kata orang2 nih , dunia penuh idealisme! Beda banget sama dunia SMA. Percaya deh… Setelah berjuang dan akhirnya diterima di UNY, pastinya kamu punya tujuan dan orientasi dong . Kenapa kamu pilih jurusan ini, apa pengaruhnya bagi kehidupan kamu dan cita-cita. Ya ga ? Harapannya jurusan yang udah dipilih bukan sekadar coba-coba, tapi udah mantap hingga meraih gelar sarjana kelak. Selanjutnya, kamu harus memahami lebih dalam jurusanmu dan menekuninya dengan sungguh-sungguh. Kamu akan dibutuhkan di lingkungan masyarakat. Awali dengan meningkatkan rasa percaya dirimu! Kini kamu mahasiswa yang asalnya mungkin jauh dari Yogyakarta dan sendiri. Tak perlu minder ! Karena kita semua p

Hi...Hi, Mataku masih normal!

Hari ini sy ke RS Abdul Moeluk, buat priksa mata. Wah2 udah lama kagak bertandang di RS buat priksa. Terakhir kayaknya sy kelas 3 SMP deh, ke sono. Tidak jauh berbeda style nih Rumah sakit.. Makin lama ajah layananya, kudu ngantri, man! Oper sana, oper sini. Ke sono atas dorongan rasa penasaran thd diagnosa salah satu Optek terMODERN di Bandar Lampung. Katanya gw minus 2,25. Apa??? Novi, anak yang (emang sih suka baca) suka banget sama jus wortel menerima vonis: Anda harus pakai kacamat! Wkwkwkwk. Gile bener, ibarat kejatuhan duren dah (apa hubungannya???) Lupakan2! Rasa-rasanya gw masih bisa jelas ngelihat papan tulis. duh...duh.. masa' sih, mata gw minus? btw btw kok jadi Gw Mode: on gini. Baiklah Saya dan aku mode: off! Berangkat dari rumah sama Babe (Ayah, Bapak, Papa, Papi, Dadi-->???) jam 08.30. Nungggu panggilan registrasi 30 menit. Nunggu panggilan ke poli mata 45 menit. Nunggu dokter mata nya dateng 1 jam. Gile bener... Jadi kasihan ngelihat bapak yang udah tua dengan

Taraweh in Memorian

Gambar
Buka Puasa!!! makanan lezat beraneka rasa, bentuk, warna telah terhidang di atas meja berkursi enam itu. Mata seorang gadis kecil tengah mengamatinya dan sesekali merasa cemas melihat siaran TVRI lokal. Tinggal 5 menit lagi azan magrib, sebentar lagi . Batinnya harap-harap cemas (H2C). duk, duk, duk, teng..teng..teng teeng teng. duk.duk.duuuk. Allahuakbar2x.... Alhamdulillah.. Segera tangannya sigap mengambil kurma. Lantas menyeruput sirup Coco Pandan campur timun suri dan selasih..Hmm sedap. Segerrr. Makanan yang sedari tadi terhidang, tak luput dari amuk sang gadis kecil. Nyam..nyam... Bisa dibayangkan, Sodara-sodara! Saat itu adalah aksi balas dendam. eits , bukan bukan! Aksi memuaskan kerongkongan, lidah, dan perut. Seolah tak mau kalah dengan kakak2 lelakinya, gadis itu terus makan hingga ia merasa puas.. Ia akan melanjutkan aksi pemuasan itu setelah sholat magrib. ckckckck. Usai sholat, ia agak tergesa2 ingin menghabiskan makanannya. Ia telah punya janji dengan anak tetangga untu

Humanisasi (Profetika bagian I)

Gambar
Teman, aku akan menuliskan suatu kisah inspiratif dari seorang bapak yang kubanggakan. Suatu ketika si bapak berkisah tentang bagian kehidupannya. Kisahnya menggambarkan integritas & loyalitas. Seingatku pula, ia berkisah tentang kebiasaan memberi dan mengawali. Aku menerawang untuk berbagi kisah denganmu. Biarlah kita sama-sama meresapinya. Refleksikan ke dalam hatimu, teman... Begini, teman... Sebutlah ia si bapak. Si bapak adalah seorang pengusaha sukses dan lumayan terkenal. Ia pernah ditawari kerja sama dengan seorang pengusaha lain untuk memasarkan produk baru. Saat pertama bertemu, pengusaha itu menunjukkan cash flow perusahaannya yang cukup baik dan tampak menguntungkan kepada si bapak. Kemudian pengusaha tersebut menceritakan tentang mitra kerja lamanya, yang menurutnya sangat mengecewakan, dan baru saja putus hubungan dengannya. Sekarang ia ingin bekerja sama dengan perusahaan si bapak. Ia menceritakan panjang lebar tentang keburukan-keburukan mantan mitra kerjanya kepad

KMIP Menyapa Kawan Muslim Sanata Darma

abis buka2 fd, nemu nih tulisan gw yg udh lapuk. Kagak jadi terbit di media AMK Post. Soalnya gw cari2 pas itu ga ketemu. Barusan ketemu dah, sekarang. Okelah, dengan tidak mengurangi rasa kecewa (lho kok? Gw masih kecewa, ceritanya...) akhirnya gw publish aja di blog sndiri.... Kayaknya juga jarang yang datang dan baca nih blog. Duh kasihan bgt sih lo, Vi! Biasa aja lageee Sore yang mendung diserati dinginnya grimis tidak menghentikan niat baik KMIP’s crew bertandang ke FKM Budi Utama, Sanata Darma (Sadar). Hari itu Rabu tepatnya tanggal 12 Mei 2010. FKM Budi Utama yang dikunjungi KMIP’s crew merupakan forum keluarga Muslim yang ada di Universitas Sanata Darma. KMIP’s crew yang dipimpin langsung oleh Anggit Cahya K.(Mas’ul KMIP) menyusuri jalan menuju Sadar dengan berjalan kaki. Crew sempat nyasar sebelum akhirnya ditemukan pengurus FKM Budi Utama. Berbeda dengan UNY, di Sadar jarang sekali ditemukan muslimah (cirinya: berjilbab). Maklum kampus Sadar mayoritas Katolik. Hal ini membua

Surat Untuk UNY: Kau Sebut Apa Etika Itu?

Tulisan ini terilhami dari Ema Yunika yg agaknya AKJ (Anak Keren Jakarta).. Hwehehehe, ssstt kok bawa2 nama Ema.. Peace, Ma! Assalamu’alaikum, UNY! Senang bisa menyapumu kembali… Apa kabar, Uny? Sudah cukup lama juga aku singgah di kampusmu ini. Hampir 1 tahun yah! Beberapa waktu lalu kau merayakan dies natalis yang ke 46. Sudah hampir setengah abad rupanya. Kau semakin tua, yah Ny… Semoga di usiamu yang beranjak tua senantiasa melahirkan banyak pemuda-pemudi harapan bangsa. Masih kuingat pertama kali kuinjakkan kaki di kampusmu, Ny untuk daftar ulang sebagai mahasiswa baru di salah satu fakultasmu. Fakultas Ilmu Pendidikan yang sudi menampungku hingga masa studiku selesai. Kala itu aku sangat yakin: kaulah kampus terbaik yang Allah pilihkan untukku. Pasalnya, ketika SNMPTN aku juga memilih jurusan yang ada di kampus lain. Ternyata Allah memperkenankanku untuk belajar di tempatmu, Ny! Hingga aku mesti meninggalkan kota kelahiranku di Sumatera sana. Lembaran baru hidup di Yogyakarta tel

Meneliti = Memanjakan Otak, Benarkah?

Dunia ini besar, dan kamu punya otak yang besar. Ini kombinasi yang hebat_jika kamu tahu cara menyesuaikannya dengan_ berpikir besar! (Bobbi DePorter) Idealnya otak manusia harus diasah. Tujuannya agar otak bisa berpikir efektif dan kreatif. Bila tidak dilatih, apa bedanya dengan menidurkan otak sendiri? Benarlah Prof. Yufiarti dalam suatu seminar pendidikan pernah mengatakan “Bila saya ceramah dan tidak ada umpan balik dari peserta atau hanya satu arah, sama saja saya menidurkan otak Anda semua!” Otak layaknya manusia yang membutuhkan makan, istirahat, olahraga, bekerja, dan bersenang-senang. Pikirkan apa jadinya manusia tanpa semua aktivitas itu!? Begitu pula otak! Sebagai seorang yang pandai bersyukur atas otak karunia Allah, maka akankah ia menyia-nyiakannya? Merawatnya dan memanjakannya adalah suatu hal yang patut juga menyenangkan. Cara memanjakan otak ialah membuatnya terus berpikir! Pada dasarnya otak diciptakan untuk secara otomatis menyerap sebagian/ seluruh informasi yang

Fase Itu Kau Sebut Fase Kepompong

Gambar
Semilir angin menguning menyingkap ujung jilbab putihmu. Menerbangi butiran pasir terhampar luas bak gurun di flm2 berseting Mesir. Tampak mendung di langit sisi yang jauh. Sebentar lagi mendekati posisi kami berdua tampaknya. Sore itu aku berdua dengannya. Menghabiskan sisa-sisa hidup di Smanda, perguruan kami dahulu. Seingatku sore itu kita telah purnakan kerjaan menghitung hasil roti-roti, produk andalan Ronda kemudian menyibukkan diri bersama alat yang kukenal dg: Handycam. Aku duduk di selasar pinggiran lapangan bergurun yang dipenuhi bougenvil dan sedikit rumput. Rumput tersebut rutin dicabuti teman-teman yang kerap kali terlambat masuk sekolah. Bahkan aku pernah menjadi langganan yang terjebak tingginya pagar besi yang tak kunjung tersingkap. Baru setelah memenuhi syarat awal: mungutin sampai di luar pagar sekolah, gerbang akan terbuka sedikit kira2 selebar tubuhku. Memasukkannya ke dalam kotak kotor itu. Tak selesai sampai disitu. Pak Hendra akan menyuruh kami-para Telater untu

3 Sholihin

Segera muncul cerita 3 sholihin. Nantikan kelanjutannya!!! (Abis PKM garapnya!) :DDDD

Lautan, Kampus Mutiara

Novi Trilisiana Sungguh, pikiranku melayang jauh Mencari hal yang kuinginkan Hingga detik ini belum kudapatkan. Dalam mimpiku, kampus ini ibarat taman bunga. Indah, cantik, penuh pesona. Ternyata hanya air lautan Sejauh mata memandang, yang ada ialah gelombang beradu kecepatan Membuatku jemu, resah, dan tidak nyaman. Belum lagi sengatan matahari di siang bolong. Asin, amis, mutung beradu! Aku bingung apa yang harus kuperbuat Terjebak di pesisir antah berantah Tampaknya telah salah jalan hingga tersesat di kampus ini, lautan tak berdaya tarik! --- Hei, kawan! Meski tampak lautan berkeliling pulau – pulau tanpa penghuni, Meski sejauh mata memandang tak ada keindahan yang kau dapatkan Sekali-kali tidak! Engkau hanya melihat bungkusnya dan tak mau tahu isinya! Cermatkah betapa kampus yang kau anggap lautan ini telah menghasilkan mutiara berlimpah?! Kampus yang kau ibaratkan lautan merupakan tempat beragam makhluk hidup Gelombang berpotensi badai terus mengintai Seakan-akan tak ada ketenang

Yang membuat mataku agak berkunang-kunang

Menjelang tengah malam diri ini masih saja setia di layar digital. Ditemani penyejuk dengan 3 daun baling-balingnya. Berulang kali mata ini dikucek2. Tapi ga pake ditergen sih... menyisir rambut dengan jemari tangan. Menarik napas. Semua itu merupakan usaha mempertahankan dri tetap di layar digital ini. Malam ini kulalui tak jauh berbeda dengan kemarin. Membuka facebook, yahoo, blogspot, dan situs2 berita. Namun, kali ini aku telah membaca keseluruhan panduan PKMP,M,K,T. Rekor.. (Bahh, gini dibilang rekor? Macamana ini?) Butuh imajinasi, eh maksudnya pemikiran tingkat tinggi. Pergulatan antara pikiran, batin, dan mataku yang seakan tak bisa diajak kompromi. Efek berlama-lama (maksudnya berfikir keras demi menciptakan hal yang besar) membuat mataku mengalami fase-fase klinis: Segar dan jernih, kabur berbayang-bayang, berair tanda tak sedih, hingga kunang-kunang ingin menutup. Duh duhh...Hampir tiap malam. Kasihan juga nih mata. Mata karunia Allah, bersamalah selama aku mampu hidup denga

Balada Penipuan

Gambar
Senin kemarin (2/8), saya lagi asyik2 nya ber'doa di waktu dhuha. Belum selesai, tiba-tiba sang ayah panggil2. Jgleeek! Pintu kamar terbuka, suara itu diam sejenak. Segera saya akhiri doa'nya. Nengok arah pintu... "Vi, coba lihat ini, papa nemu ini di jalan." Cengar-cengir khas bapak, (kayak gw) // eits apaan nih? Beliau menyerahkan bungkusan transparan(kayak bungkus pil obat) ukuran kira-kira 3 x 5 cm. // Kayak ipis deh (stiker gitu deh, hadiah yang biasa ditemukan di bungkusan chiki. selintas saya lihat dibalik plastik transparan itu: lambang kepolisian Republik Indonesia. // Wuihhh apaan lagi neh ?????? Setelah melakukan pengamatan yang tidak terlalu lama, segera bungkus itu langsung saya buka. JREEENG... bungkusan itu diisi 2 kertas berbeda ukuran. Perhatian pertama saya langsung tertuju pada kertas putih berlambang kepolisian. Isinya persis sprt ini: SURAT REKOMENDASI No. 116/ dit.poldaMJ-II/ 2010 Selamat kepada konsumen yang beruntung mendapatkan hadiah kendar