Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Kemunculanmu

Masa ini akhirnya kembali datang Dimana aku akan sulit konsentrasi Belajar tak jua membuatku paham Menulis tak kunjung terselesaikan Ingin tuntaskan beban ini Ingin sampaikan padamu Ingin buncahkan kecemasan Ingin sekali kembali tersenyum Meski tertahan aku harus sabar Sabar menanti kamu muncul Benar-benar muncul dan hadir seutuhnya Seutuhnya menyibak penghalang saat dewasaku Demi kehadiranmu seakan membuatku Meremas-remas dinginnya tangan Menyeka-nyeka basahnya kening Mengelus-elus bengkaknya pipi Demi mengertimu aku belajar mengenal Mengenal Dexamethashone dan Paracetamol Meski hanya sebagai penyembuh sementara Atas penantian yang terlampau lama Kamu akan datang saat aku dewasa Kamu akan datang saat rahangku siap Kamu akan datang sebagai pelengkap Kamu adalah gigi geraham dewasaku #tulisanngasal #curhatsamamesin #buntupadatesis #gusibengkak #nyerinyerisedap #aaarggh

Tiga Sifat Pemimpin

Ustadz Yunahar Ilyas pernah menjelaskan Tafsir Qur’an Surah At-Taubah Ayat 128-129. Terjemahannya adalah Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari golonganmu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat berambisi padamu, sangat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang yang beriman. (128) Jika mereka berpaling, maka katakanlah, “Cukuplah bagiku Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal. Dia adalah Tuhan Arsy yang agung.” (129) Nabi Muhammad Saw adalah Rasulullah yang berasal dari Arab yang memiliki tiga sifat pemimpin yang dijelaskan di dalam ayat ke-128. Ketiga sifat ini semestinya dapat diteladani oleh pemimpin-pemimpin negeri. Apa sajakah? Sifat pertama adalah ‘aziizun ‘alaihi maa’anittum (berat terasa olehnya penderitaanmu). Pemimpin sejati adalah yang merasa menderita ketika melihat penderitaan rakyatnya. Sifat kedua adalah hariishun ‘alaikum (sangat berambisi padamu). Pemimpin sejati adalah yang sangat ingin rakyatnya merasak

Melatih Logika Bareng Kyai Adung

Gambar
Kyai Kocak VS Liberal Ronde #2 adalah bagian dari seri Rehat Bersama Kyai Kocak yang ditulis oleh seorang Guru Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta. Buku ini mengunakan pendekatan santai dan humor dalam mengimbangi logika liberalisme. Melalui tokoh fiksi Kyai Adung yang simpel dan berisi, buku ini sangat cocok untuk semua kalangan remaja dan dewasa. Penulis bermanuver melalui sudut pandang Kyai Adung untuk mematahkan usaha segelintir orang yang ingin meliberalisasikan agama. Kyai Adung yang dianggap kolot tetap nyentrik dengan kekonyolannya kepada Pahlawan Bertopeng__sebutan aktivis liberal dalam buku ini. Karakter Kyai Adung yang blak-blakan semestinya membuat pembaca yang menuhankan nafsu dan logika harus belajar lebih karena ternyata logika mereka sangat lemah dan nafsu mereka keterlaluan. Terdapat 39 bab yang bisa dinikmati sekali duduk sampai selesai. Dan diawali dengan tagline, “Daripada sok ngikut liberal mending ngikut Kyaikocakisme! Setuju?

Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi

Gambar
Ingin baca buku metode penelitian tapi rileks seperti baca novel? Buku ini sangat dianjurkan untuk pembaca yang ingin mengenal bagaimana metode penelitian kualitatif dapat dilaksanakan. Penulis mampu membangun komunikasi yang baik kepada pembacanya. Dijamin, baca buku ini akan membuat semakin mudah memahami metode penelitian kualitatif. Dilengkapi dengan contoh yang memandu peneliti pemula di bidang kualitatif. Contoh yang diberikan tidak jauh dari kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Bisa dibilang, baca buku ini seperti baca sebagaian Jakarta Undercover. Masalah-masalah yang dijadikan contoh adalah masalah sosial seperti, perilaku bebas, kekerasan dalam rumah tangga, kehidupan masyarakat ekonomi menengah ke atas dan ke bawah, sampai urusan pendidikan. Penelitian kualitatif dilakukan demi mencari jawaban atas pertanyaan 'mengapa” orang bersikap atau bertindak seperti itu, melalui analisis atas informasi yang tak terstruktur dari transkrip wawancara, tanggapan atas pertanyaan ter