Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Antara Cinta & Ridha Ummi

Gambar
Terkisahlah seorang wanita paruh baya yang memiliki tujuh orang anak. Ummi Aminah, demikian wanita tersebut dikenal baik oleh keluarga dan khalayak masyarakat. Seorang ustadzah yang sering muncul di stasiun televisi nasional dan diundang mengisi ceramah di berbagai tempat di Indonesia. Ummi Aminah memiliki perkataan yang indah karena selalu menyampaikan Al-Quran dan Al-Hadits dalam dakwahnya. Hanya saja, kemudahan menyampaikan kalamullah tak serta merta memuluskan langkah Ummi dan keluarga dalam mengamalkannya. Sabar, misalnya. Sebab iman tidak sekedar ucapan tetapi membutuhkan pembuktian. Lewat duka dan bahagia, iman digoda. Beruntung bagi siapa saja yang lolos dari godaan iman sehingga naiklah level imannya. Akan tetapi merugi sekali bagi mereka yang tergoda sehingga iman yang mulia menjadi terjerembab ke dalam jurang kekufuran. Begitulah Asma Nadia mengemas kisah Ummi dan keluarganya. Tiap anggota keluarga memiliki kisah yang saling terkait dan tertuang ke dalam cata

Merajut Tenun Kebangsaan

Gambar
Lisan demi lisan Anies Baswedan demikian terususun rapi dan berisi. Seseorang dengan kesantunan bicara dan keluasan isi pembicaraannya, membuat saya menerka pasti beliau memiliki daya baca yang kuat. Kalau sudah punya daya baca yang kuat, kemungkinan kalau ia menulis pasti berbobot baik. Setelah saya dapatkan buku kumpulan pemikiran yang ditulis langsung oleh Anies, barulah kesimpulan saya terbukti benar. Bahkan ekspektasi saya terlampaui. Anies Baswedan ini cerdas lahir batin. Sumber gambar: www.goodreads.com Buku Merajut Tenun Kebangsaan seperti bunga rampai yang berisi refleksi soal kepemimpinan, demokrasi, dan pendidikan. Kebanyakan tulisannya merupakan tulisan yang sudah pernah terbit di berbagai surat kabar nasional. Tulisan terlawasnya terlacak pernah dimuat di Kompas tahun 2003. Dinamisasi pemikiran seorang Anies Baswedan mentransformasikan kegelisahan menjadi keberanian dan keprihatinan menjadi kekuatan. Gagasanannya tak sekadar permukaan. Juga tak sekadar kriti

Jika Semua Mempunyai Dalil Bagaimana Aku Bersikap?

Gambar
Buku ini saya dapatkan ketika penulis yang berdomisili Jakarta ini ke Yogyakarta mengisi kajian menyambut Ramadhan di Masjid Mujahidin UNY. Seharian membahas fiqh puasa sebagai bekal menyambut Ramadhan tahun 1439 H. Uniknya, buku ini menjadi pengantar awal bagi siapapun untuk belajar menerima perbedaan satu sama lain dalam bingkai ilmu fiqih. Diawali bab ilmu sebelum amal, membuat penulis bertanya apakah seseorang benar-benar harus tahu ilmunya baru mengamalkannya? Apakah harus tahu dulu pada ayat Al-Quran yang mana yang menjadi dasar beramal atau apakah harus tahu hadits Rasulullah yang menguatkan suatu amalan, baru kemudian melaksanakan amal? Kalau dikatakan berilmu adalah tidak sekedar tahu tetapi haruslah tahu dan benar-benar melekat dalam ingatan dan penghayatan, maka bagaimana hukum orang yang masih awam terhadap ilmu dan kemudian mengamalkan suatu amalan syariat? sumber gambar: http://www.rumahfiqih.com Sadar tidak sih, kita ini adalah orang awam. Kita belum tahu d