Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2010

Ada Superhero yang Suka Es Krim!

Kisah-kisah superhero seperti Superman, Batman, Power Ranger, Spiderman cukup erat dengan kehidupan anak-anak. Anak-anak pun mengagumi superhero yang mereka jagokan. Meskipun, pemain utama dalam film superhero tersebut ialah orang dewasa. Anak-anak sengaja mengkoleksi pernak-pernik yang mewakili simbol superhero yang mereka kagumi. Lihat saja banyak penjual baju anak-anak bergambar dan berbentuk menyerupai tokoh superhero dan itu disenangi anak-anak. Dalam Tusitala, Selesaikan Ceritamu!, Dyah Setyowati mengangkat tema superhero. Lewat tokohnya yang bernama Tusitala (yang saya tidak tahu jenis kelaminnya). Ada shock ending yang berusaha disajikan penulis. Benar saja, saya pikir kisah ini murni imajinasi tentang superhero yang benar-benar nyata dalam kehidupan manusia. Baca saja hingga akhir, kalau tidak percaya! Bermula dari Tusitala yang sering diperlakukan kasar oleh Bomantara cs, teman-teman sekelasnya. Usut punya usut Bomantara yang berbadan besar sangat suka menyiksa anak-anak yang

Kala Mereka Menertawakan Hal yang Tak Patut untuk Ditertawakan!

[Renungan yang mesti direnungkan] Suatu kali mendekati ujian semester gasal, kami mendapatkan dosen yang cukup unik. Ia mengajar mata kuliah kewirausahaan. Ia kukatakan cukup unik karena memang sepanjang semester yang kami lalui di perkuliahan, belum pernah kami temui karakter serta cara mengajar dosen ini. Aku jadi teringat guru biologi di kala SMA. Beliau yang telah setengah baya masih saja semangat melantunkan kalimat suci Allah dan sunnah Rasulullah. Setidaknya dosen baru kami ini mirip-mirip dengan ibu guru biologiku. Mam Sumarwaty, I miss you… Dosen yang baru mengajar kami beberapa minggu ini ‘alim terhadap ajaran Islam. Yah dilihat dari gayanya, pemikiran-pemikirannya, dan prilakunya. Setiap kali ia mengisi kuliah tak lupa ia selalu mengkaitkan materi kuliah dengan ajaran Rasulullah Muhammad Saw. Ia sampaikan dengan gayanya yang khas: guyonan yang membuat kami tertawa renyah. Sering ia plesetkan bahasa-bahasa daerah yang sama pengucapannya, tetapi berbeda maknanya. Sontak kami