Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

Wirausaha ala Sandiaga Salahudin

Gambar
http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=10202836 Tips Wirausaha dari Sandiaga Salahudin, pengusaha muda terkaya di Indonesia Quote: Quote: Sandiaga Salahudin Uno atau sering dipanggil Sandi Uno (lahir di Rumbai, Pekanbaru, 28 Juni 1969; umur 42 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Sering hadir di acara seminar-seminar, Sandi Uno memberikan pembekalan tentang jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), utamanya pada pemuda. Sandi Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut. Bersama rekannya, Sandi Uno mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor. Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain. Pada tahun 2009, Sandi Uno tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes. Quote: Berikut Wawancara dengannya Quote: T: Apa kesibukan Anda sekarang? J: Aku fokus di Kadin, tapi tahun ini lebih banyak ke penge

Sambutlah dengan Suka Cita!

Kusambut semester 7 dengan suka cita. Sebab, semester ini menentukan gambaran ke depan yang berkaitan arah profesi dan pilihan hidup. Aku akan dibawa pada muara yang pada akhirnya mewujudkan rencana Yang Maha Kuasa. Namun, banyak cabang untuk mencapai muara tersebut yang cukup mebingungkan. Akankah aku melewati jalur akademik secara lancar di negeri tercinta ini. Kemudian, akhirnya aku mewujudkan mimpi masa SMA ku? Atau akankah aku memilih mengabdi pada masyarakat terlebih dahulu kemudian melanjutkan studi? Atau malah meninang/ terpinang oleh orang yang kuharap bisa menjaga agamaku? Namun di semester 7 ini, semangatku akan kutingkatkan melebihi semester 1! Aku akan menyetting semangat seperti kala aku menjadi Maba, aku akan menjaga keseriusan layaknya seorang yang bergairah mencari uang, aku akan berjalan terus dan tak ingin berhenti sejenak untuk menuruti hawa nafsu. Mungkin sesekali aku akan berhenti, manakala aku kudu melakukan refleksi. Aku akan tetap semangat mengaji dan semang

SBI, make low profile?

Gambar
Smanda, demikianlah kami memanggilnya sebagai sekolah kebanggaan, kependekan dari SMA Negeri 2 Bandara Lampung. Genap 3 tahun sudah aku meninggalkan almamater tercinta. Perubahan telah terjadi di banyak sektor, baik internal maupun eksternal penyokong pendidikan sekolah kami. Jika menilik semua komponen pendidikan yang ada pada teori kurikulum, maka hampir 100% perlu dirombak. Sangat berbeda dengan yang kualami dan para pendahuluku. Sebab, Kurikulum SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) sepenuhnya diterapkan di tiap-tiap kelas sejak 2 tahun silam. Meskipun, pada awalanya terdapat masa penjajagan dengan menganut kurikulum RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Setelah 2 tahun berjalan, kini aku dapat melihat dampak positif dan negatif penerapan SBI. Banyak yang pro dan tak sedikit pula yang kontra. Banyak yang bilang SBI ini adalah produk gagal tetapi banyak pula yang cuek alih-alih sudah kepalang basah. Biarlah apa kata orang, tetapi bagiku... Aku melihat Smanda kami

Berburu Tiket

Gambar
Dua hari yang lalu aku membeli tiket bus Bandar Lampung-Yogyakarta. Tidak sulit bagiku untuk mencapai kantor agen bus-bus antar kota maupun propinsi. Sebut saja Rosalia Indah (RI), Putra Remaja, Lorena, Puspa Jaya, Handoyo, dan Ramayana. Cukup keluar gang dekat rumah, aku sudah menemukan jalan raya yang merupakan jalan lintas Sumatera. Jalan tersebut merupakan jalan yang biasa dilewati bus, truk, maupun kendaraan pribadi yang hendak menyeberang pulau Jawa-Sumatera dan sebaliknya. Di tepi jalan raya itulah dimana banyak terdapat agen-agen transportasi yang berdiri saling berdekatan. Kala itu, ayah dan ibuku hendak pergi silaturahim ke daerah Pahoman, tempat salah satu kerabat ayah. Namun, beliau berdua menyempatkan diri untuk mampir sejenak ke agen Puspa Jaya (PJ) dan Putra Remaja (PR). Mencari tiket kalau-kalau masih ada kursi kosong pada tanggal 26 Agustus untukku. Ternyata, dari penjelajahan 2 agen tersebut, pada tanggal 26, tiket telah habis terjual. Maka, untuk memastikan

Sulit Tersenyum

Gambar
Dalam 2 pekan terakhir ini, aku menanggung tanggung jawab besar dalam dunia per-KKn-an. Dimana tempat KKn ku merupakan lembaga penjamin mutu pendidik dan tenaga kependidikan di salah satu bidang pelajaran tertentu. Tanggung jawabku di sana salah satunya adalah memimpin keberlangsungan pelatihan komputer bagi karyawan lapangan lembaga tersebut. Singkatnya aku adalah PJ atau koordinator atau ketua panitia dengan 11 rekan yang harus merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi program pelatihan tersebut. Kami dalam satu tim yang memiliki karakter diri berbeda-beda harus menyamakan 1 suhu untuk mencapai tujuan utama yakni, membelajarkan karyawan lapangan untuk paham materi komputer yang berkaitan dengan teknis dan administrasi per-diklat-an. Otomatis situasi macam ini membuat kami harus mengaplikasikan ilmu andragogi secara nyata. Jika dilihat, kayaknya mudah ngajarin bapak-ibu tentang komputer. Ternyata salah besar! Bapak ibu yang kami hadapi adalah karyawan lapangan yang bekerja se