Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Ketika orang lain bangkit, aku terbelenggu?

Gambar
Palang rel kereta api menyetopku untuk berapa lamanya, meski aku tahu kereta telah lama berlalu. Aku tak kunjung melaju. Tetap terpaku di atas jok motor dengan muka tertunduk. Aku bingung, bagaimana bisa melaju? Sebab, pandanganku sungguh mengherankan. Setiap kudongakkan kepala, palang tersebut tetap melintang sepanjang aku hendak bergaerak maju, di sisi kanan maupun kiri. Sementara pengendara di samping maupun belakang, terus maju dan mampu menerobos plang yang tiba-tiba menjadi sekadar hologram. Mengapa aku tak kuasa macam mereka? Sudah berjam-jam aku stagnan diselimuti terik matahari. Anehnya, aku tak berkeringat sedikitpun. Dan entah berapa banyak pengendara yang telah mendahului. Mereka tak pula menjawab teriakan minta tolongku. Padahal aku tampak kesusahan di pinggir jalan. Seolah ada dinding pembatas yang tak kuasa kutembus. Namun, aku bukan laksana hologram bagi mereka. Aku nyata kok. Hei, jangan cuekin aku!!! Aku putus asa dan tiba-tiba menangis meraung-raung. Menyesal

Renovasi Moral Menuju Investasi Bumi

Gambar
Manusia dengan akal pikirannya ternyata mampu mengguncang stabilitas kehidupan mereka sendiri. Melalui inovasi dan teknologi yang diciptakan, manusia menjelma ke dalam sosok yang tamak. Tentu denotasi negatif ini, hanya berlaku pada sebagian besar manusia. Hanya saja yang sebagian besar itu telah menutupi sisi positif manusia yang lain. Mengapa demikian? Pada mulanya, manusia menciptakan macam-macam inovasi dan teknologi untuk mempermudah pekerjaan. Namun, seiring meningkatnya rasa tidak puas manusia, inovasi-inovasi yang lahir berkembang pesat atas dasar ketamakkan. Manusia menginginkan sesuatu yang lebih banyak dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, manusia terus berlomba menemukan cara terbaik untuk kemajuan segala bidang kehidupannya. Alih-alih menemukan cara terbaik di satu bidang, manusia malah membuat dampak buruk di bidang yang lain. AC ( Air Conditioner ) misalnya, diciptakan bermula atas desakan hawa panas yang membuat manusia tidak nyaman berada dalam ruangan. Namun

Menghagai Kelahiran? #1

Gambar
Aku bertekad, setelah apa yang kupelajari dari seorang teman, bahwa aku harus menghargai hari kelahiranku! Besar kecil penghargaan itu, tergantung dari situasi dan kondisi yang sedang kujalani saat ini. Menurutku penghargaan terbesar untuk merayakannya adalah dengan menghasilkan sesuatu dengan usaha maksimal untuk kemudian kuhadiahkan pada diri sendiri. Lantas, dalam pencarian hingga pagi ini, aku belum pula menemukan yang layak kujadikan persembahan. Susah sekali memilih cara-cara menghargai diri sendiri… Sembari menunggu ekstrak kulit kerang kering di wajah, aku mulai membuat daftar cara-cara menghargai diri. Dipikir-pikir aneh juga yah, memberikan kado berupa penghargaan untuk diri sendiri. Kebanyakan orang kan diberi kado dari orang lain di hari ulang kelahirannya. Aku jadi menemukan suatu praduga, jangan-jangan aku termasuk orang yang tidak banyak sahabatnya yang peduli pada hari lahirnya. Bagaimana mungkin peduli sih, aku juga tak peduli pada hari kelahiran mereka. Boro-bo

Jadi Ingat Nasgor dan Ayah

Gambar
Pagi ini aku lihat Ita sibuk mengoseng-oseng nasi yang baru saja ia keluarkan dari rice cooker. Kulihat ia membuka bumbu nasi goreng instan. Masih dengan pakaian tidurnya ia berusaha fokus menyelesaikannya demi sang ayah. Sebelumnya ia telah selesai menunaikan pekerjaan merebus air dan mengisi air ke teko-teko sebagai persediaan minum kami. Kali ini tidak pernah aku lihat Ita demikian rajin dan telaten dalam hal piket kos kecuali pagi ini. Sesuatu yang istimewa mungkin tengah memenuhi ruang hatinya.  Melihat tingkahnya, aku senyum-senyum sendiri di celah pintu kamarku yang sedikit terbuka. Yah, kupikir karena demikian istimewanya kunjungan sang ayah kali ini. Sungguh 2 orang yang saling menyayangi, meski telah kehilangan ibu dan istri yang sama-sama mereka cintai. Ita pun hanya anak tunggal yang ditinggalkan almarhuma. dari google Begitulah aku kemudian teringat ayahku… Sebelum aku merantau ke Jogja, tentu aku senang sekali manakala ayah masak nasi goreng. Bagiku nasi go

Buat KIPEM di Jogja?

Sebagai warga luar Yogyakarta yang punya keperluan membayar Pajak Kendaraan maupun SKCK di Yogja, tentu tidak asing lagi dengan KIPEM. KIPEM merupakan singkatan dari Kartu Identitas Penduduk Musiman. KIPEM dapat juga disebut KTP sementara bagi warga perantauan. Masa berlakunya hanya setahun. Selebihnya, buat baru lagi dan bukan perpanjangan, namanya. KIPEM inilah yang menjadi syarat dasar dalam membeli kendaraan baru di jogja, membayar pajak, membuat SKCK, dan membuat administrasi  kependudukan lainnya. Kali ini untuk kedua kalinya, aku harus mengurus pembuatan KIPEM.^^V Sesungguhnya ada 2 jalur yang dapat dipilih dalam membuat KIPEM, yakni 1) cara instan atau 2) cara murah. Jika pilihan pertama yang dipilih, maka cukup siapkan foto berwarna ukuran 2x3 sebanyak 3 lembar, fotocopy KTP asal  &  fotocopy Kartu pelajar atau mahasiswa (masing-masing 1 lembar), dan uang tunai sejumlah Rp. 50.000,00. Berikan semua syarat tersebut kepada kepala dukuh daerah tempat tinggalmu. Han

Saya Anak Rohis dan Saya Bukan Teroris!

Gambar
Sekarang ini sedang hangat-hangatnya pemberitaan miring oleh Metro TV tehadap keberadaan ekstrakurikuler di masjid-masjid sekolah (Baca: Rohani Islam (Rohis)) yang dianggap sebagai tempat kaderisasi (sarang) terosis. Meskipun berita miring itu belum sepenuhnya benar dan hanya menilai sebagian dari sampel yang tidak mewakili. Sungguh tidak adil menarik kesimpulan dengan hanya mempertimbangkan secuil dari sebagian besar yang benar. Dari dulu pemberitaan semacam ini sudah sering terjadi, hanya saja kali ini pemberitaannya cukup besar  sehingga menarik perhatian penonton. sumber gambar:  http://menujubermartabat.wordpress.com TERORISME. Jika ditinjau maknanya, kata ini berarti  kegiatan yang melibatkan unsur kekerasan atau yang menimbulkan efek bahaya bagi kehidupan manusia yang melanggar hukum pidana, yang jelas dimaksudkan untuk: a. mengintimidasi penduduk sipil. b. memengaruhi kebijakan pemerintah. c. memengaruhi penyelenggaraan negara dengan cara penculikan atau pembunuhan

Gimana statusmu? Masih Ngampus?

Gambar
Ga nyangka aku udah melewati tahun ke-3 di kampus. Itu berarti gerbang keluar secara terhormat dari kampus (baca: Wisuda) akan segera menghampiri. Seneng, deg-degan, terharu, dan ekspresi melankolis lainnya menghinggapi ketika aku membayangkan kapan aku penelitian, kapan aku ujian, yudisium dan wisuda, kemudian... bayangan itu berlanjut entah kemana sampai pada satu frame yang bikin senyum-senyum sendiri. Halah, padahal KKN juga belum selesai.... Aku jadi inget dengan buku sakti yang sengaja kupesan jauh sebelum aku daftar SNMPTN. Buku itu berjudul Agar Ngampus Tak Sekadar Status.  Selama kuliah, status gue gimana yah? Begitulah kira-kira aku bergumam. Dan jawabannya adalah....eng ing eng, taaraaa, criiing It's so complicated. Halah CePe deh... Buku ini buat pandangan awalku terhadap dunia kampus berasa jadi banyak pilihan. Kamu bebas menentukan apa yang bakal kamu sandang sebagai seorang yang udah merdeka dari masa SMA! Catet MAHASISWA bukan SISWA! Dulu, mau tidak ma

Wirausaha ala Sandiaga Salahudin

Gambar
http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=10202836 Tips Wirausaha dari Sandiaga Salahudin, pengusaha muda terkaya di Indonesia Quote: Quote: Sandiaga Salahudin Uno atau sering dipanggil Sandi Uno (lahir di Rumbai, Pekanbaru, 28 Juni 1969; umur 42 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Sering hadir di acara seminar-seminar, Sandi Uno memberikan pembekalan tentang jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), utamanya pada pemuda. Sandi Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut. Bersama rekannya, Sandi Uno mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor. Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain. Pada tahun 2009, Sandi Uno tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes. Quote: Berikut Wawancara dengannya Quote: T: Apa kesibukan Anda sekarang? J: Aku fokus di Kadin, tapi tahun ini lebih banyak ke penge

Sambutlah dengan Suka Cita!

Kusambut semester 7 dengan suka cita. Sebab, semester ini menentukan gambaran ke depan yang berkaitan arah profesi dan pilihan hidup. Aku akan dibawa pada muara yang pada akhirnya mewujudkan rencana Yang Maha Kuasa. Namun, banyak cabang untuk mencapai muara tersebut yang cukup mebingungkan. Akankah aku melewati jalur akademik secara lancar di negeri tercinta ini. Kemudian, akhirnya aku mewujudkan mimpi masa SMA ku? Atau akankah aku memilih mengabdi pada masyarakat terlebih dahulu kemudian melanjutkan studi? Atau malah meninang/ terpinang oleh orang yang kuharap bisa menjaga agamaku? Namun di semester 7 ini, semangatku akan kutingkatkan melebihi semester 1! Aku akan menyetting semangat seperti kala aku menjadi Maba, aku akan menjaga keseriusan layaknya seorang yang bergairah mencari uang, aku akan berjalan terus dan tak ingin berhenti sejenak untuk menuruti hawa nafsu. Mungkin sesekali aku akan berhenti, manakala aku kudu melakukan refleksi. Aku akan tetap semangat mengaji dan semang

SBI, make low profile?

Gambar
Smanda, demikianlah kami memanggilnya sebagai sekolah kebanggaan, kependekan dari SMA Negeri 2 Bandara Lampung. Genap 3 tahun sudah aku meninggalkan almamater tercinta. Perubahan telah terjadi di banyak sektor, baik internal maupun eksternal penyokong pendidikan sekolah kami. Jika menilik semua komponen pendidikan yang ada pada teori kurikulum, maka hampir 100% perlu dirombak. Sangat berbeda dengan yang kualami dan para pendahuluku. Sebab, Kurikulum SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) sepenuhnya diterapkan di tiap-tiap kelas sejak 2 tahun silam. Meskipun, pada awalanya terdapat masa penjajagan dengan menganut kurikulum RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Setelah 2 tahun berjalan, kini aku dapat melihat dampak positif dan negatif penerapan SBI. Banyak yang pro dan tak sedikit pula yang kontra. Banyak yang bilang SBI ini adalah produk gagal tetapi banyak pula yang cuek alih-alih sudah kepalang basah. Biarlah apa kata orang, tetapi bagiku... Aku melihat Smanda kami

Berburu Tiket

Gambar
Dua hari yang lalu aku membeli tiket bus Bandar Lampung-Yogyakarta. Tidak sulit bagiku untuk mencapai kantor agen bus-bus antar kota maupun propinsi. Sebut saja Rosalia Indah (RI), Putra Remaja, Lorena, Puspa Jaya, Handoyo, dan Ramayana. Cukup keluar gang dekat rumah, aku sudah menemukan jalan raya yang merupakan jalan lintas Sumatera. Jalan tersebut merupakan jalan yang biasa dilewati bus, truk, maupun kendaraan pribadi yang hendak menyeberang pulau Jawa-Sumatera dan sebaliknya. Di tepi jalan raya itulah dimana banyak terdapat agen-agen transportasi yang berdiri saling berdekatan. Kala itu, ayah dan ibuku hendak pergi silaturahim ke daerah Pahoman, tempat salah satu kerabat ayah. Namun, beliau berdua menyempatkan diri untuk mampir sejenak ke agen Puspa Jaya (PJ) dan Putra Remaja (PR). Mencari tiket kalau-kalau masih ada kursi kosong pada tanggal 26 Agustus untukku. Ternyata, dari penjelajahan 2 agen tersebut, pada tanggal 26, tiket telah habis terjual. Maka, untuk memastikan