Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2010

Masihkan Ingin Tinggi Hati?

Engkau belum sepandai orang terpandai di dunia. Bahkan, enkau boleh jadi tidak lebih pandai dari orang yang berada di sebelah kau. Engkau tidak secantik gadis Asia atau setampan lelaki Inggris. Bahkan, engkau memiliki kekurangan-kekurangan fisik lainnya. Engkau belum sering memenangi kompetisi nasional. Bahkna, engkau belum bisa menandingi teman satu kelas dalam forum diskusi. Engkau belum seteguh Danang, sang pembuat jejak dalam meraih mimpi. Bahkan, engkau tak berani mengambil langkah awal. Engkau belum se-kaya orang terkaya di Indonesia. Bahkan, engkau masih saja membangga-banggakan kekayaan orang tua. Engkau belum memiliki amal setingkat Imam Al-Ghazali. Bahkan, engkau masih merasa cukup dengan amal seadanya. Sudahkah hati itu engkau tundukkan kepada Allah Azza Wazala? Semua telah Allah atur dengan tepat. Dia akan menguji engkau dengan segala kebaikan dan keburukan... Akankah engkau masih ingin tinggi hati dengan apa yang kau punya sekarang? Padahal semua itu bukan milik engkau, me

Aku rindu gurat2 pemikiran!

Hmm. Sudah lama yah aku ndak nulis hal2 yang bermanfaat besar untuk dibaca banyak orang. Telah terjadi perubahan kebiasaan yah sekarang!! Dan aku menyadarinya tanpa segera merunahnya. Namun, baru diniatkan. Biasanya kalau mau nulis yang berkualitas itu, tak jarang kening turut bergurat-gurat. Ketika proses itu berlangsung, aku sangat menikmatinya. Sensasional! Kini, telah lama tak kirasakan prosesi tersebut. Entah mengapa ini. Mengerucut di satu kesimpulan: Aku kurang memanjakan otak! Kini disodorkan di hadapanku 2 pilihan: 1. Tetap seperti ini, tidak memanjakan otak serta tidak produktif menulis, atau 2. Merubah pola malas menjadi kuat dan tetap konsisten untuk produktif menulis, meski tantangan semakin berat Berusaha ambil pilihan ke-2. Yakinlah: Aku pasti bisa! Mendiknas, go go! (ga nyambung bgt sih..)

Tanpa Judul

Tak berdaya, pasrah, maklum, biasa saja. Mungkinkan rasa macam itu efek samping target hidup yang tak terpenuhi? Tepatnya lalai. Lalai! Tak habis pikir. Ingin maju kok yah malas. Buka matamu, Heyy! Buka hatimu! Jernihkan otakmu! Pekat menutupi sudahkah? Inikah topeng kemunafikan? Mengapa tak kunjung kau lepaskan, wahai Dinda? Tak ada kah gerak lagi? Bahkan reflex pun tak ada gunanya lagi. Maka sekarang singkapkanlah kemunafikan itu! Buang!! Dan mulailah dengan strategi baru! Ingat manajen hati dengan baik! Sering-seringlah dengar tausyiah! Selalu bersama mereka yang merindu perubahan! Jangan jadi makhluk statis, Heyy manusia! Kini kau merugi. Benar! Tak ada yang membantah. Kau pun tak pantas berkata. Masikah rasa tak berdaya, pasrah, maklum serta biasa saja melekat dalam topeng kemunafikan? Ubahlah! Cemaslah, Heyy! Saatnya bangun, Novi!

Senin, 16 Agustus

Pagi-pagi (jam 8.30 sih) udah nangkring aja di Smanda, Perguruan tercinta. Rencanaannya mau rapat. Beuhhh rapat Siger. (Biasalah demi menjaga jalinan silahturahim antar alumni Ronda (Rohis Smanda) maka Siger tahun ini kudu terlaksana dengan baik dan lancar..Amin2). Janji punya janji. Ternyata eh ternyata rapatnya jam 10. Duh! kukira jam 8. Kura2 bener deh. Ya Sudahlah (Bondan mode: on) Lihat punya lihat Ternyata eh ternyata Smanda ku tercinta Kini telah berbeda. Makin Elok nan rupawan Membuat siapa saja yang memandang dibuat nyaman bersih dan menawan Hingga ku tak lihat lagi penjual bakwan. (kan bulan Ramadhan) Tapi di sisi yang jauh hati terasa meradang Menayaksikan kekejaman terhadap pohon yang rindang Kini ia kering kerontang akibat kelalaian para penebang! Atasan ikut meradang Apa daya nasi telah menjadi bubur Smanda sekarang indah dan rindang Namun tak serindang dahulu, kalau aku boleh jujur! Smanda kini terus melakukan perbaikan, dari segi fisik hingga kualitas civitas akademikny

Awal Kudu Menyenangkan

Selamat datang di Fakultas Ilmu Pendidikan! Tempat lahirnya para pakar pendidikan. Ga nyangka yah, perasaan baru kemarin ngadepin UN, sekarang temen2 sudah resmi jadi mahasiswa. Gimana rasanya? Deg-degan? Biasa aja? Atau malah serem? Memang gitu sih rasanya kalau memasuki dunia baru. Apalagi dunia yang kata orang2 nih , dunia penuh idealisme! Beda banget sama dunia SMA. Percaya deh… Setelah berjuang dan akhirnya diterima di UNY, pastinya kamu punya tujuan dan orientasi dong . Kenapa kamu pilih jurusan ini, apa pengaruhnya bagi kehidupan kamu dan cita-cita. Ya ga ? Harapannya jurusan yang udah dipilih bukan sekadar coba-coba, tapi udah mantap hingga meraih gelar sarjana kelak. Selanjutnya, kamu harus memahami lebih dalam jurusanmu dan menekuninya dengan sungguh-sungguh. Kamu akan dibutuhkan di lingkungan masyarakat. Awali dengan meningkatkan rasa percaya dirimu! Kini kamu mahasiswa yang asalnya mungkin jauh dari Yogyakarta dan sendiri. Tak perlu minder ! Karena kita semua p

Hi...Hi, Mataku masih normal!

Hari ini sy ke RS Abdul Moeluk, buat priksa mata. Wah2 udah lama kagak bertandang di RS buat priksa. Terakhir kayaknya sy kelas 3 SMP deh, ke sono. Tidak jauh berbeda style nih Rumah sakit.. Makin lama ajah layananya, kudu ngantri, man! Oper sana, oper sini. Ke sono atas dorongan rasa penasaran thd diagnosa salah satu Optek terMODERN di Bandar Lampung. Katanya gw minus 2,25. Apa??? Novi, anak yang (emang sih suka baca) suka banget sama jus wortel menerima vonis: Anda harus pakai kacamat! Wkwkwkwk. Gile bener, ibarat kejatuhan duren dah (apa hubungannya???) Lupakan2! Rasa-rasanya gw masih bisa jelas ngelihat papan tulis. duh...duh.. masa' sih, mata gw minus? btw btw kok jadi Gw Mode: on gini. Baiklah Saya dan aku mode: off! Berangkat dari rumah sama Babe (Ayah, Bapak, Papa, Papi, Dadi-->???) jam 08.30. Nungggu panggilan registrasi 30 menit. Nunggu panggilan ke poli mata 45 menit. Nunggu dokter mata nya dateng 1 jam. Gile bener... Jadi kasihan ngelihat bapak yang udah tua dengan

Taraweh in Memorian

Gambar
Buka Puasa!!! makanan lezat beraneka rasa, bentuk, warna telah terhidang di atas meja berkursi enam itu. Mata seorang gadis kecil tengah mengamatinya dan sesekali merasa cemas melihat siaran TVRI lokal. Tinggal 5 menit lagi azan magrib, sebentar lagi . Batinnya harap-harap cemas (H2C). duk, duk, duk, teng..teng..teng teeng teng. duk.duk.duuuk. Allahuakbar2x.... Alhamdulillah.. Segera tangannya sigap mengambil kurma. Lantas menyeruput sirup Coco Pandan campur timun suri dan selasih..Hmm sedap. Segerrr. Makanan yang sedari tadi terhidang, tak luput dari amuk sang gadis kecil. Nyam..nyam... Bisa dibayangkan, Sodara-sodara! Saat itu adalah aksi balas dendam. eits , bukan bukan! Aksi memuaskan kerongkongan, lidah, dan perut. Seolah tak mau kalah dengan kakak2 lelakinya, gadis itu terus makan hingga ia merasa puas.. Ia akan melanjutkan aksi pemuasan itu setelah sholat magrib. ckckckck. Usai sholat, ia agak tergesa2 ingin menghabiskan makanannya. Ia telah punya janji dengan anak tetangga untu

Humanisasi (Profetika bagian I)

Gambar
Teman, aku akan menuliskan suatu kisah inspiratif dari seorang bapak yang kubanggakan. Suatu ketika si bapak berkisah tentang bagian kehidupannya. Kisahnya menggambarkan integritas & loyalitas. Seingatku pula, ia berkisah tentang kebiasaan memberi dan mengawali. Aku menerawang untuk berbagi kisah denganmu. Biarlah kita sama-sama meresapinya. Refleksikan ke dalam hatimu, teman... Begini, teman... Sebutlah ia si bapak. Si bapak adalah seorang pengusaha sukses dan lumayan terkenal. Ia pernah ditawari kerja sama dengan seorang pengusaha lain untuk memasarkan produk baru. Saat pertama bertemu, pengusaha itu menunjukkan cash flow perusahaannya yang cukup baik dan tampak menguntungkan kepada si bapak. Kemudian pengusaha tersebut menceritakan tentang mitra kerja lamanya, yang menurutnya sangat mengecewakan, dan baru saja putus hubungan dengannya. Sekarang ia ingin bekerja sama dengan perusahaan si bapak. Ia menceritakan panjang lebar tentang keburukan-keburukan mantan mitra kerjanya kepad

KMIP Menyapa Kawan Muslim Sanata Darma

abis buka2 fd, nemu nih tulisan gw yg udh lapuk. Kagak jadi terbit di media AMK Post. Soalnya gw cari2 pas itu ga ketemu. Barusan ketemu dah, sekarang. Okelah, dengan tidak mengurangi rasa kecewa (lho kok? Gw masih kecewa, ceritanya...) akhirnya gw publish aja di blog sndiri.... Kayaknya juga jarang yang datang dan baca nih blog. Duh kasihan bgt sih lo, Vi! Biasa aja lageee Sore yang mendung diserati dinginnya grimis tidak menghentikan niat baik KMIP’s crew bertandang ke FKM Budi Utama, Sanata Darma (Sadar). Hari itu Rabu tepatnya tanggal 12 Mei 2010. FKM Budi Utama yang dikunjungi KMIP’s crew merupakan forum keluarga Muslim yang ada di Universitas Sanata Darma. KMIP’s crew yang dipimpin langsung oleh Anggit Cahya K.(Mas’ul KMIP) menyusuri jalan menuju Sadar dengan berjalan kaki. Crew sempat nyasar sebelum akhirnya ditemukan pengurus FKM Budi Utama. Berbeda dengan UNY, di Sadar jarang sekali ditemukan muslimah (cirinya: berjilbab). Maklum kampus Sadar mayoritas Katolik. Hal ini membua

Surat Untuk UNY: Kau Sebut Apa Etika Itu?

Tulisan ini terilhami dari Ema Yunika yg agaknya AKJ (Anak Keren Jakarta).. Hwehehehe, ssstt kok bawa2 nama Ema.. Peace, Ma! Assalamu’alaikum, UNY! Senang bisa menyapumu kembali… Apa kabar, Uny? Sudah cukup lama juga aku singgah di kampusmu ini. Hampir 1 tahun yah! Beberapa waktu lalu kau merayakan dies natalis yang ke 46. Sudah hampir setengah abad rupanya. Kau semakin tua, yah Ny… Semoga di usiamu yang beranjak tua senantiasa melahirkan banyak pemuda-pemudi harapan bangsa. Masih kuingat pertama kali kuinjakkan kaki di kampusmu, Ny untuk daftar ulang sebagai mahasiswa baru di salah satu fakultasmu. Fakultas Ilmu Pendidikan yang sudi menampungku hingga masa studiku selesai. Kala itu aku sangat yakin: kaulah kampus terbaik yang Allah pilihkan untukku. Pasalnya, ketika SNMPTN aku juga memilih jurusan yang ada di kampus lain. Ternyata Allah memperkenankanku untuk belajar di tempatmu, Ny! Hingga aku mesti meninggalkan kota kelahiranku di Sumatera sana. Lembaran baru hidup di Yogyakarta tel

Meneliti = Memanjakan Otak, Benarkah?

Dunia ini besar, dan kamu punya otak yang besar. Ini kombinasi yang hebat_jika kamu tahu cara menyesuaikannya dengan_ berpikir besar! (Bobbi DePorter) Idealnya otak manusia harus diasah. Tujuannya agar otak bisa berpikir efektif dan kreatif. Bila tidak dilatih, apa bedanya dengan menidurkan otak sendiri? Benarlah Prof. Yufiarti dalam suatu seminar pendidikan pernah mengatakan “Bila saya ceramah dan tidak ada umpan balik dari peserta atau hanya satu arah, sama saja saya menidurkan otak Anda semua!” Otak layaknya manusia yang membutuhkan makan, istirahat, olahraga, bekerja, dan bersenang-senang. Pikirkan apa jadinya manusia tanpa semua aktivitas itu!? Begitu pula otak! Sebagai seorang yang pandai bersyukur atas otak karunia Allah, maka akankah ia menyia-nyiakannya? Merawatnya dan memanjakannya adalah suatu hal yang patut juga menyenangkan. Cara memanjakan otak ialah membuatnya terus berpikir! Pada dasarnya otak diciptakan untuk secara otomatis menyerap sebagian/ seluruh informasi yang

Fase Itu Kau Sebut Fase Kepompong

Gambar
Semilir angin menguning menyingkap ujung jilbab putihmu. Menerbangi butiran pasir terhampar luas bak gurun di flm2 berseting Mesir. Tampak mendung di langit sisi yang jauh. Sebentar lagi mendekati posisi kami berdua tampaknya. Sore itu aku berdua dengannya. Menghabiskan sisa-sisa hidup di Smanda, perguruan kami dahulu. Seingatku sore itu kita telah purnakan kerjaan menghitung hasil roti-roti, produk andalan Ronda kemudian menyibukkan diri bersama alat yang kukenal dg: Handycam. Aku duduk di selasar pinggiran lapangan bergurun yang dipenuhi bougenvil dan sedikit rumput. Rumput tersebut rutin dicabuti teman-teman yang kerap kali terlambat masuk sekolah. Bahkan aku pernah menjadi langganan yang terjebak tingginya pagar besi yang tak kunjung tersingkap. Baru setelah memenuhi syarat awal: mungutin sampai di luar pagar sekolah, gerbang akan terbuka sedikit kira2 selebar tubuhku. Memasukkannya ke dalam kotak kotor itu. Tak selesai sampai disitu. Pak Hendra akan menyuruh kami-para Telater untu

3 Sholihin

Segera muncul cerita 3 sholihin. Nantikan kelanjutannya!!! (Abis PKM garapnya!) :DDDD

Lautan, Kampus Mutiara

Novi Trilisiana Sungguh, pikiranku melayang jauh Mencari hal yang kuinginkan Hingga detik ini belum kudapatkan. Dalam mimpiku, kampus ini ibarat taman bunga. Indah, cantik, penuh pesona. Ternyata hanya air lautan Sejauh mata memandang, yang ada ialah gelombang beradu kecepatan Membuatku jemu, resah, dan tidak nyaman. Belum lagi sengatan matahari di siang bolong. Asin, amis, mutung beradu! Aku bingung apa yang harus kuperbuat Terjebak di pesisir antah berantah Tampaknya telah salah jalan hingga tersesat di kampus ini, lautan tak berdaya tarik! --- Hei, kawan! Meski tampak lautan berkeliling pulau – pulau tanpa penghuni, Meski sejauh mata memandang tak ada keindahan yang kau dapatkan Sekali-kali tidak! Engkau hanya melihat bungkusnya dan tak mau tahu isinya! Cermatkah betapa kampus yang kau anggap lautan ini telah menghasilkan mutiara berlimpah?! Kampus yang kau ibaratkan lautan merupakan tempat beragam makhluk hidup Gelombang berpotensi badai terus mengintai Seakan-akan tak ada ketenang

Yang membuat mataku agak berkunang-kunang

Menjelang tengah malam diri ini masih saja setia di layar digital. Ditemani penyejuk dengan 3 daun baling-balingnya. Berulang kali mata ini dikucek2. Tapi ga pake ditergen sih... menyisir rambut dengan jemari tangan. Menarik napas. Semua itu merupakan usaha mempertahankan dri tetap di layar digital ini. Malam ini kulalui tak jauh berbeda dengan kemarin. Membuka facebook, yahoo, blogspot, dan situs2 berita. Namun, kali ini aku telah membaca keseluruhan panduan PKMP,M,K,T. Rekor.. (Bahh, gini dibilang rekor? Macamana ini?) Butuh imajinasi, eh maksudnya pemikiran tingkat tinggi. Pergulatan antara pikiran, batin, dan mataku yang seakan tak bisa diajak kompromi. Efek berlama-lama (maksudnya berfikir keras demi menciptakan hal yang besar) membuat mataku mengalami fase-fase klinis: Segar dan jernih, kabur berbayang-bayang, berair tanda tak sedih, hingga kunang-kunang ingin menutup. Duh duhh...Hampir tiap malam. Kasihan juga nih mata. Mata karunia Allah, bersamalah selama aku mampu hidup denga

Balada Penipuan

Gambar
Senin kemarin (2/8), saya lagi asyik2 nya ber'doa di waktu dhuha. Belum selesai, tiba-tiba sang ayah panggil2. Jgleeek! Pintu kamar terbuka, suara itu diam sejenak. Segera saya akhiri doa'nya. Nengok arah pintu... "Vi, coba lihat ini, papa nemu ini di jalan." Cengar-cengir khas bapak, (kayak gw) // eits apaan nih? Beliau menyerahkan bungkusan transparan(kayak bungkus pil obat) ukuran kira-kira 3 x 5 cm. // Kayak ipis deh (stiker gitu deh, hadiah yang biasa ditemukan di bungkusan chiki. selintas saya lihat dibalik plastik transparan itu: lambang kepolisian Republik Indonesia. // Wuihhh apaan lagi neh ?????? Setelah melakukan pengamatan yang tidak terlalu lama, segera bungkus itu langsung saya buka. JREEENG... bungkusan itu diisi 2 kertas berbeda ukuran. Perhatian pertama saya langsung tertuju pada kertas putih berlambang kepolisian. Isinya persis sprt ini: SURAT REKOMENDASI No. 116/ dit.poldaMJ-II/ 2010 Selamat kepada konsumen yang beruntung mendapatkan hadiah kendar

Ipin & Upin Ada Dimana-Mana

Gambar
Minggu lalu saya melakukan perjalanan dari Yogyakarta menuju Lampung dengan naik bus. Saya terkesima melihat seorang anak lelaki kira-kira 5 tahun-an yang merengek pada neneknya minta dibelikan buku mewarnai bersampul serial kartun Ipin & Upin. “Itu Ipin & Upin, Nek. Beli, beli!” Kata anak itu penuh harap. Butuh waktu lama sang nenek berusaha meredam keinginan anak itu hingga, akhirnya ia luluh juga. Raut muka sang anak kembali ceria. Saya menyimpulkan, betapa anak lelaki itu begitu tertarik dengan tokoh Ipin & Upin. Saya juga heran, si penjual seperti tahu kesukaan anak masa kini, sehingga semua buku gambar jualannya bergamabar Ipin & Upin. Saya jadi teringat pengalaman ketika berada di kost. Teman satu kost saya suka sekali menirukan gaya bicara tokoh-tokoh serial kartun asal Malaysia itu. Hampir setiap perkataan yang dilontarkannya bergaya Melayu. Memang, teman saya sangat suka menonton serial kartun tersebut dan jarang absen. Sedikit berbeda, 3 teman kos saya yang