Taraweh in Memorian


Buka Puasa!!!
makanan lezat beraneka rasa, bentuk, warna telah terhidang di atas meja berkursi enam itu. Mata seorang gadis kecil tengah mengamatinya dan sesekali merasa cemas melihat siaran TVRI lokal. Tinggal 5 menit lagi azan magrib, sebentar lagi. Batinnya harap-harap cemas (H2C).

duk, duk, duk, teng..teng..teng teeng teng. duk.duk.duuuk.
Allahuakbar2x....

Alhamdulillah..
Segera tangannya sigap mengambil kurma. Lantas menyeruput sirup Coco Pandan campur timun suri dan selasih..Hmm sedap. Segerrr.

Makanan yang sedari tadi terhidang, tak luput dari amuk sang gadis kecil. Nyam..nyam...
Bisa dibayangkan, Sodara-sodara! Saat itu adalah aksi balas dendam. eits, bukan bukan! Aksi memuaskan kerongkongan, lidah, dan perut. Seolah tak mau kalah dengan kakak2 lelakinya, gadis itu terus makan hingga ia merasa puas..
Ia akan melanjutkan aksi pemuasan itu setelah sholat magrib. ckckckck.

Usai sholat, ia agak tergesa2 ingin menghabiskan makanannya. Ia telah punya janji dengan anak tetangga untuk pergi taraweh bersama. Kali ini ia bersungguh-sungguh tidak terlambat. jam 19.00 adalah harga mati! Ia tak rela bila harus mendapatkan shaf di belakang atau di teras masjid. Sungguh, ia tak rela!

Bakwan sebakul nasi kini tinggal seperempat. Duh lahap juga nih penghuni rumah..Tidak terkecuali gadis kecil itu, ia sangaaat kenyang. Usai makan, ia memasukkan muken + sajadah ke dalam tas mininya. Jilbab kecilnya ia pakai pula. Bersama 2 bakwan di tangannya, ia meluncur ke rumah anak tetangga. Yups, satu bakwan akan diberikan pada karibnya itu.

-000-

5 menit berlalu...
berdiri di depan pintu rumah anak tetangga yg terbuka, membuatnya merasa tersiksa. Tak sabar ia dengan kondisi saat itu. Menunggu memang tidak menyenangkan. H2C menyergap dadanya. Ambisinya terus ia munculkan: Aku harus dapat shaf di dalam masjid!

Akhirnya selesai juga ritual yang membosankan itu. Raut muka gadis kecil cepat sekali berubah ketika melihat karibnya muncul dari dalam rumah. Segera mereka menuju masjid. Gadis kecil, anak yang periang...

Karena takut ambisinya (kayaknya ini adalah ambisi bersama antara sang gadis kecil dan karibnya) tidak tercapai, mereka mempercepat langkah mungilnya menapaki jalan berbatu yang becek..ga ada ojek..(???)

Nyaris saja mereka ga kebagian shaf dalam masjid. Hufff, syukurlah.
Gadis kecil merasakan perutnya sakit sekali. Ini gara2 kekenyangan di suruh jalan cepat, terkanya.. duh..duh...

seperti biasa, ia begitu antusias ketika usai sholat Isya, penceramah naik mimbar. Nama sang pencermah sangat penting baginya. Tengok kanan kiri, celingak,,celinguk.. Tanya pd orang2 dewasa siapa nama bapak penceramahnya.

Ini merupakan kelanjutan ambisinya mendapatkan shaf di dalam masjid! Nulis isi ceramah plus nama penceramah di buku Romadhan. Hahaha, dasar anak SD!

Ia menyimak baik2 penjelasan Bpk penceramah. Hmmm, cepet juga ngomongnya. Jadi sulit menuliskan kembali di buku Ramadhan..
Ia ekstra keras mencatat tiap ceramah dengan akurat. Namun, itu semua membuatnya frustasi, (Cuma sedikit kayaknya. Apap?!!! ceramah telah usai dan jamaah masjid bersiap2 sholat taraweh.

Yah...padahal belum selesai nulis ceramahnya...

Ia memutuskan untuk menyudahi sementara kerjaan yang menguras energi dari otaknya. Ia niatkan akan mnyelesaikan tulisan itu sebelum taraweh usai.

Akhirnya, sholat tarawehnya bolong2. hehe, ia sidukkan dirinya menulis ceramah!

Terkadang bila ia sedang mujur dengan ceramah yang mendikte. Tulisannya cepat selesai deh. Bila sudah begitu, ia dan anak tetangga beserta teman2 komplek RT bakalan main, iseng, sedikit buat gaduh (sedikit??), CP CP gitu deh... Mereka ga sadar ada komplotan ibu2 yang anti terorisme (teror anak RT 3) duh...duh...

Taraweh baginya adalah ajang keren2nan fasih meniru surat pendek yang dibaca Imam sholat bersama teman2nya. Dasar watak tuk anak, Ia ingin menjadi yang terkeren!
Selain itu, ajang iseng2 berhadiah terbahak-bahak. Yak, kerjaan si gadis kecil bila udah capek ngikut beberapa rakaat imam, ia bakalan memberikan banyola2 yang membuat teman2 nya terbahak-bahak. Tak pelak, mereka kena semprot ibu2 anti terorisme. Mungkin bagi ibu2, gadis kecil dkk adalah pengganggu yang harus disingkirkan!

Saat- saat yang menyenangkan ialah ketika taraweh kelar. Ambisinya kali itu ialah: mendapatkan cap plus tandatangan penceramah tadi. Ia merupakan satu di antara belasan (mungkin puluhan deh, kayaknya) anak yang mengantre bak fans artis2 ternama. Duh2222, Pak penceramah, kau begitu menyihir kami...:p

-000-

Tugas hari itu telah ia kerjakan dengan baik, selanjutnya ia akan berjuang di taraweh2 selanjutnya.
Bila Ramadhan usai, buku kumpulan ceramah itu akan dikumpulkan ke wali kelas SD, tempat gadis kecil menimba ilmu. Yak! itu adalah penilaian tentang kondisi rohani masing2 anak SD. Meski hanya bermodal buku Ramadhan...yang isi ceramahnya ada yang sama dengan buku Ramadhan tahun kemarin..(Hehe, pembohongan publik. Kecil-kecil udah berani boong yah...)

Itulah si gadis kecil..nakal, cerdik, banyak tingkah, jayus, dan periang..

Kini gadis kecil telah beranjak dewasa...Yang jelas ia begitu terkesan akan taraweh tiap tahunnya...

[Aku begitu rindu saat-saat itu...]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Buku: Self Driving

Ringkasan The Old Man and The Sea

Kisah di Balik Pintu (1)