Ipin & Upin Ada Dimana-Mana



Minggu lalu saya melakukan perjalanan dari Yogyakarta menuju Lampung dengan naik bus. Saya terkesima melihat seorang anak lelaki kira-kira 5 tahun-an yang merengek pada neneknya minta dibelikan buku mewarnai bersampul serial kartun Ipin & Upin. “Itu Ipin & Upin, Nek. Beli, beli!” Kata anak itu penuh harap. Butuh waktu lama sang nenek berusaha meredam keinginan anak itu hingga, akhirnya ia luluh juga. Raut muka sang anak kembali ceria. Saya menyimpulkan, betapa anak lelaki itu begitu tertarik dengan tokoh Ipin & Upin. Saya juga heran, si penjual seperti tahu kesukaan anak masa kini, sehingga semua buku gambar jualannya bergamabar Ipin & Upin.

Saya jadi teringat pengalaman ketika berada di kost. Teman satu kost saya suka sekali menirukan gaya bicara tokoh-tokoh serial kartun asal Malaysia itu. Hampir setiap perkataan yang dilontarkannya bergaya Melayu. Memang, teman saya sangat suka menonton serial kartun tersebut dan jarang absen. Sedikit berbeda, 3 teman kos saya yang lain memasang ringtone logat bicara Ipin & Upin pada handphone mereka. Hampir setiap saat saya mendengarnya. Jadilah, Ipin & Upin serasa pindah ke kos saya.

Fenomena ini merupakan bukti dari suksenya penyebaran serial kartun Ipin & Upin. Dari layar televisi hingga peralatan sekolah, mainan, perabot rumah tangga, dan pakaian. “Virus” Ipin Upin telah menyentuh di beberapa sektor kehidupan masyarakat Indonesia. Ia kini menjadi primadona di kalangan anak-anak, bahkan orang dewasa. Memang, selain animasinya menarik, ada pesan moral yang rutin disampaikan. Hal ini membuat orang tua senang anaknya menonton itu.

Namun, di tengah kesuksesan serial kartun Ipin & Upin, saya bertanya-tanya kemana yah serial kartun karya anak negeri ini? Kesannya sulit menjadi primadona di negeri sendiri. Mungkinkah Indonesia tidak mampu membuat serial kartun yang bisa menyaingi Ipin & Upin? Mungkin suatu hari, anak-anak kita akan lebih suka berbahasa Ipin & Upin ketimbang bahasa Indonesia. Kini Ipin & Upin begitu dekat & terikat dengan anak-anak Indonesia. Alangkah lebih baik ada icon kartun dari Indonesia yang digemari anak Indonesia. Ingin sekali menciptakan kartun yang kualitasnya lebih bagus dari yang telah ada!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Buku: Self Driving

Ringkasan The Old Man and The Sea

Kisah di Balik Pintu (1)