Bebas Karang Gigi

Ngomong-ngomong soal kebersihan gigi, saya akan sedikit berbagi tips sederhana. Apalagi gigi adalah organ tubuh yang menunjang pengolahan awal masuknya makanan. Katanya juga, gigi sangat erat hubungannya dengan syaraf otak. Jika gigi bersih maka gigi akan sehat. Syaraf otak pun akan baik-baik saja. Eits, saya bukan dokter gigi tetapi saya konsumen dokter gigi yang mencoba perhatian dengan kesehatan gigi. Mudah-mudahan tidak menyesatkan yah tips nya ^^.

Gigi yang bersih tentu adalah idaman setiap orang. Males banget kan kalau kita sedang ngobrol ternyata ada sesuatu di antara sela-sela gigi lawan bicara kita. Jujur deh kalau saya sedang ngobrol dengan orang, biasanya mata saya mengarah pada giginya. Sedikit banyak saya dapat menilai kesungguhan yang empunya gigi terhadap kesehatan pribadi. Dengar-dengar, gigi juga mempengaruhi kecerdasan manusia dan kesehatan organ tubuh yang lainnya. Sebaliknya, jika lawan bicara saya memiliki kondisi gigi yang bersih, saya akan merasa bersemangat terlibat dalam perbincangan.

Bagi saya, gigi tak perlu tersusun rapih, rapat, dan persisi sehingga banyak orang berupaya pasang kawat gigi. Pun tak perlu sempurna dan lengkap jika kenyataannya ada gigi yang telah tanggal. Hal yang paling utama adalah gigi yang bersih dan sehat. Ciri-ciri gigi yang bersih adalah gigi tidak berkarang dan tidak menghitam.

Mengupayakan agar gigi tidak berkarang cukup mudah dibandingkan mengembalikan gigi agar tidak menghitam. Asal rutin dan benar dalam membersihkan gigi, insya Allah gigi tidak berkarang. Namun demikian, untuk kasus-kasus gigi yang hitam harus ada penanganan memadai dari dokter gigi. Kata ibu saya, biasanya seseorang yang giginya menghitam disebabkan saat di dalam kandungan, si ibu terlalu banyak mengkonsumsi obat-obat kimia. Penanggulangannya akan memerlukan usaha yang lebih.

Gigi yang berkarang disebabkan karena menumpuknya sisa makanan di sela-sela gigi dan gusi. Penumpukan sisa makanan tersebut akan mengeras seiring berjalannya waktu. Mungkin kita sudah rutin sikat gigi dalam 2x sehari tetapi itu tidak menjamin gigi kita terhindar dari karang. Bagi yang terlanjur memiliki karang gigi sebaiknya melakukan pembersihan karang gigi (scaling) terlebih dahulu. Setelah bersih, lakukan hal berikut ini:
                                  1.         Memilih sikat gigi dan pasta gigi
Pilihlah sikat gigi yang sesuai dengan kondisi gigi dan mulut. Jika kita ber-gigi sensitif sebaiknya gunakan bulu sikat yang lembut di ujung-ujungnya. Jika kita ber-gigi normal, bulu sikat yang biasanya dipakai kebanyakan orang pun tak mengapa. Sesuaikan juga dengan ukuran mulut yah. Biasanya ukuran ‘kepala’ sikat gigi mengikuti ukuran mulut seseorang. Apalagi sekarang makin banyak variasi posisi bulu sikat. Ada yang miring berdiagonal maupun bergerigi pada ujungnya. Ada juga tingkatan sikat gigi yaitu mulai dari soft hingga medium. Yah suka-suka deh mana yang nyaman. Saya biasanya pakai sikat gigi yang bergerigi lagi soft. Pengen banget sikat gigi mesin.

Gunakan pasta gigi yang ramah terhadap mulut. Kita bisa menemukan kecocokan jika telah mencoba berbagai pasta gigi sehingga kita bisa tahu yang mana yang paling cocok. Kalau saya sih menyarankan Mustika Ratu Daun Sirih. Selain halal, tidak ber-fluoride, juga anti-septik nya 3x lebih baik dari fluoride. Haha, begitu sih iklannya. Bagi saya, pasta gigi ini sangat nyaman setelah saya bandingkan dengan yang lainnya.


                                  2.         Menyikat gigi dengan waktu dan cara yang tepat.
Upayakan menyikat gigi sehabis sarapan pagi hari dan menjelang tidur di malam hari. Saya terbiasa dengan rutinitas sarapan sekitar pukul 7 pagi sehingga saya menyikat gigi setelah sarapan dan bukan setelah bangun pagi. Hal ini akan menjaga gigi tetap bersih sampai menjelang makan siang. Ketika hendak tidur di malam hari, selalu sempatkan menyikat gigi. Akan lebih baik, jika kegiatan mengunyah, kita hentikan sebelum maghrib sehingga kita bisa langsung sikat gigi. Eits, setelahnya jangan mengunyah lagi yah…

Takarlah pasta gigi sesuai kebutuhan di atas bulu sikat. Lalu, balurkan pasta gigi ke seluruh gigi terlebih dahulu. Setelah itu, mulailah menyikatnya. Sikatlah gigi mulai dari gusi ke gigi sehingga sisa makanan di antara keduanya dapat luruh. Arah sikat untuk gigi atas adalah searah dari atas ke bawah demikian sebaliknya untuk gigi bawah. Ingat searah yah. Jangan lupa untuk menyikat permukaan gigi geraham dan bagian dalam gigi. Wah, pokoknya asyik deh kegiatan menyikat gigi ini. Lebih enak lagi jika menyikat gigi di depan cermin yang besar. Kita jadi tahu bagian mana yang masih belum bersih. Kalau tidak ada cermin besar, cermin portable pun tak mengapa. Oh iya, menyikat gigi tak perlu lama asalkan semua bidang sudah tersikat dan kotor telah luruh.

                                  3.         Membersihkan kotoran yang ada di lidah.
Ada alat yang unik untuk membersihkan lidah seperti gambar berikut: Tujuannya adalah supaya mulut kita tidak mudah bau. Kalau saya sih lebih memilih sikat gigi yang sudah ada pembersih lidahnya. Jadi, lebih aerodinamis saat dibawa saat dalam perjalanan.

                                  4.         Menggunakan benang gigi
Saya tidak terbiasa menggunakan obat kumur tetapi saya lebih senang menggunakan benang gigi (dental floss). Benang gigi ada yang berbentuk gulungan maupun yang ada tangkainnya. Kalau saya lebih suka yang bergulung karena lebih fleksibel, higienis, dan murah. Benang gigi ini berfungsi untuk membersihkan sisa makanan yang mungkin masih ada selepas kita sikat gigi. Sisa makanan tersebut biasanya berupa secuil daging maupun serat-serat dari sayur maupun buah. Cara menggunakannya sangat mudah. Tarik benang dari gulungannya dan potonglah menggunakan pengait yang ada di dalam kotak benang gigi. Lalu masukkan di sela-sela gigi dan gerakan atas ke bawah maupun kiri ke kanan sampai ada sesuatu yang keluar dari sela gigi. Tenang saja, penggunaan benang gigi tidak akan melukai gusi karena benang gigi dirancang sesuai keamanan gusi.



Masalah penggunaan benang gigi di masyarakat masih belum begitu populer. Pada umumnya, mereka menggunakan tusuk gigi saat membersihkan sisa daging yang menyangkut. Hal ini adalah cara yang dapat menyakitkan gusi dan merenggangkan posisi gigi. Gusi dapat dengan mudah berdarah. Kita ketahui bahwa darah adalah sarana perkembangbiakan kuman dan bakteri. Sangat dikhawatirkan jika seringnya gusi berdarah akan menjadikan bakteri leluasa mendirikan koloninya di mulut kita. Hiiii

Nah, mudah-mudahan kita bisa lebih telaten dalam urusan kebersihan gigi. Semoga gigi kita bisa terbebas dari karang gigi dan sehat hingga usia mulai menua. Selamat mencoba. Mohon maaf jika ada tips yang tidak cocok karena ini berdasarkan pengalaman penulis saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Buku: Self Driving

Ringkasan The Old Man and The Sea

Kisah di Balik Pintu (1)