Belajar Baik dari Pak Tohir


Dini hari yang dingin tak menyurutkan penumpang maupun calon penumpang Kereta Api (KA) untuk memadati emperan Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Ada yang duduk, berdiri, bahkan tidur beralaskan koran. Akhir-akhir ini, Senen menjadi steril dari orang-orang tanpa tiket yang hendak masuk peron sebelum waktunya. Petugas menjadi lebih tegas dengan alasan keamanan stastiun. Saat itu pukul 03.15, kami sampai dari Stasiun Tugu, Yogyakarta dan kami menuju mushola untuk sholat Isya.

Aku dan seorang teman perjalanan hendak melanjutkan perjalanan ke stasiun Gambir, lalu menaiki Damri untuk menuju Bandara Soekarno-Hatta. Kami akan berkunjung ke negeri tetangga. Kami mengira akan menjalankan rencana awal dengan mulus, mengingat jam buka Damri sekitar pkl 5 pagi dan kami sebelumnya akan naik bentor atau taxi ke stasiun Gambir. Syukurlah, Allah permudah lagi jalan kami. Tak disangka kami menaiki Taxi yang bertarif murah, bersopir Pak haji.

Siapa sangka, dengan tarif yang sama jika kami menempuh rencana awal, kami dapat menikmati perjalanan ke bandara sekali jalan menggunakan Taxi. Tarif yang dikenakan adalah Rp 130.000 untuk berdua, ditambah Rp 6000 karena melewati Tol Pluit. Pak haji meyakinkan kepada kami, tarif yang ia berikan sudah sangat murah. Kami putuskan untuk naik dan berencana sholat Shubuh di bandara. Sebelumnya, tak lupa kami membeli persediaan makan dan minum di minimarket 24 jam.

Aku ingat sekali plat taxi berwarna putih itu, B 1060 VTA. Supirnya bernama H. Muh Tohir. Perawakan si bapak seperti orang Afghanistan tapi berlogat Betawi. Setiap saat ia seperti menggumamkan sesuatu. Setelah kucermati, ternyata ia tengah berzikir. Sigapnya ia menyetir menandakan bahwa ia orang yang mengejar waktu,  tak ingin tertinggal sholat Shubuh berjamaah. Kami menghabiskan waktu perjalanan Senen-Gambir sekitar 50 menit.

Setelah taxi memasuki Terminal 3, terminal keberangkatan dan kedatangan internasional, Pak haji membantu kami menemukan masjid. Alhamdulillah imam sholat baru saja takbir pertama sehingga kami bisa mengikuti sholat berjamaah. Saat itulah, terakhir kami bertemu supir sebaik Pak Tohir. Kami baru benar-benar mengetahui bahwa Pak Tohir itu teramat baik adalah saat kepulangan kami, naik Blue Bird dari bandara ke Pasar Senen. Ternyata argo kami kena RP 167.000 ditambah charge per wilayah tujuan sekitar Rp 9000, tarif tol Rp 15.000, dan parkir di Senen Rp 4000. Hampir Rp 200.000. Ah, Pak Tohir baik sekali anda… Semoga rizki yang bapak terima ialah yang Allah berkahi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Buku: Self Driving

Ringkasan The Old Man and The Sea

Kisah di Balik Pintu (1)