Menjadi Cerdas dengan Tradisi Kenabian


Judul : Prophetic Learning
Dwi Budiyanto/Pro-U Media/2009/268 halaman.

Suatu kali Sayyid Quthb menjelaskan, “Kehebatan generasi sahabat bukan semata-mata karena di sana ada Rasulullah, sebab jika ini jawabannya berarti Islam tidak rahmatan lil ‘alamin. Kehebatan mereka terletak pada semangat mereka untuk belajar lalu secara maksimal berupaya mengamalkannya.”

Inilah sebuah buku cerdas hasil pemikiran penulis dan pengendapan selama bertahun-tahun. Pembaca tidak hanya disodori pengalaman para pembelajar terdahulu (menggugah gairah menjadi pembelajar sejati), tetapi bagaimana menjalaninya sebagai seorang musafir yang haus ilmu. Seolah setiap helaan nafasnya tak luput dari memahami ilmu.

Dalam bukunya, Dwi Budiyanto membahas bagaimana cerdas dengan menata pikiran, menata mental, dan menata sarana belajar. Dipaparkan pula kebiasaan-kebiasaan muslim pembelajar, menjadi guru inspiratif! Terutama UNY yang notabene pencetak ahli pendidikan! Lantas setelah menjadi pembelajar mandiri maka bersama-sama berkontribusi untuk mencerdaskan!

Agaknya penulis terinspirasi oleh pemikiran Bobbi dePorter. Hanya saja yang membuat pemikiran penulis lebih menarik ialah hampir keseluruhan isi bukunya menampilkan pembelajar muslim dari generasi salaf dan kenabian. Menimbulkan kecintaan lebih dan menginspirasi pembaca untuk mencintai Islam dan ilmu pengetahuan. Selain itu, buku ini memberikan ruang bagi pembacanya untuk menuliskan ide sesuai perintah penulis ke dalam kolom yang tersedia.

Penulis memaparkan lebih lanjut kebiasaan pembelajar dengan jalan kenabian (prophetic Learning habits), yakni : “Bacalah!”. Ia menjadi dasar bagi tumbuh dan berkembangnya peradaban Islam. benarlah yang dikatakan penyair TS Elliot (1888-1965), “Sulit membangun peradaban tanpa (budaya) tulis dan buku.” Jauh-jauh hari kesadaran ini telah dipahami oleh Islam. Bahkan, ketika Eropa masih berada pada abad-abad kegelapannya. Untuk mengetahui apa saja kebiasaannya, kebet aja buku ini...

Bahkan, Syeikh Ali ath-Thantawi ternyata membaca 100-200 halaman setiap harinya. Bagaimana caranya? Simak saja dalam buku ini. Tentu saja memotivasi Anda dan mecandu untuk selalu baca buku. Sedikit bocorannya ialah: be bookaholic!
So, kalau kamu ingin membuktikan Islam emang hebat dan mempercepat kedigdayaannya. Mulailah dari ilmu pengetahuan. Agar kamu tak terhina dan terjajah. Semua itu bermula dari keinginan kuat seorang pembelajar yang berkeingin-tahuan tinggi. [Trilisiana]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Buku: Self Driving

Ringkasan The Old Man and The Sea

Kisah di Balik Pintu (1)