Satu Forum Lagi

Aku menatap sosok yang berlalu di hadapanku. Rasanya, aku sempat punya fotonya. Benarkah ia yang dulu sempat menarik pandanganku? Dia tak mengenaliku lagi namun aku berusaha menyusun bata-bata ingatan. Benar! Dia adalah yang lima tahun silam sempat bersamaku dalam satu naungan di daerah terdingin di Yogyakarta. Kalau begitu, aku harus senang. Lantas kucari ekor bayangannya yang ternyata telah jauh ke ujung lorong kampus. Ah, suatu hari nanti semoga bisa menyapanya.

****

Tak butuh waktu lama untuk bisa bertemu dengannya lagi setelah pengharapanku yang lalu. Ia yang senyumnya tipis nan manis mendekati kami. Tersipu-sipu bertanya kepada salah seorang di antara kami yang sedang asyik mendengarkan ilmu. Memastikan kalau ia tak salah forum. Aku menatapnya lama sembari mengatur ritme jantung yang tiba-tiba bergemuruh. Nampaknya ia sadar, ada yg aneh dalam manik mataku. Segera ia melebarkan senyum padaku dan mengambil posisi duduk. Ternyata ia benar-benar tak mengenaliku lagi.

Meskipun aku ragu, suaraku keluar juga untuk menyapanya.
"Pernah ikut forum Musyawarah Nasional FLP di Vila Eden, yah?"
"Eh? Iya pernah. Lima tahun yang lalu. Kok tahu?" Dahinya sedikit mengerut.
"Saya dulu kan panitia. Tepatnya yang jadi sie dokumentasi."
"Masya Allah, mb masih inget saya? Jujur saya ga inget. Namanya siapa mbak?"
"Novi. Ke Jogja lanjut S2 yah?"
Sosok yang masih nampak muda ini, menepisnya dengan halus, "Saya ambil doktoral IP Pendidikan Dasar."
"Wah, luar biasa. Saya kira... Maaf."
Sapaan singkat kami harus disudahi karena kami sedang mendengarkan forum. Kalau-kalau mengganggu yang lain.

Benakku semakin bahagia. Setidaknya aku telah menyapanya. Berharap akan terhubung selamanya dalam dekapan ukhuwah Islamiyyah. Kami satu forum lagi dengan status sebagai mahasiswa satu kampus yang sama. Dia yang baru dan aku yang lama. Dia yang datang jauh dari Banjarmasin sedangkan aku Putri Lampung yang lama di Jogja. Dia yang telah memiliki tiga anak dan aku yang belum punya suami. Akhirnya, dia dan aku bertemu kembali dengan semangat mendalami ilmu yang tiada henti. Terima kasih Allah telah memberiku kesempatan bisa semakin dekat dengan Kak Azizah, perempuan berjilbab yang nampaknya sederhana tetapi ada yang berharga di dalamnya. Kak Azizah yang sempat jadi Ketua FLP Banjarmasin ini tak akan lagi bergeming saat ia berpapasan denganku. Sebab, selalu ada salam yang kami ikrarkan untuk saling disebarkan.

#Ah_ukhuwah_Islamiyyah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Buku: Self Driving

Ringkasan The Old Man and The Sea

Kisah di Balik Pintu (1)