Menyapa Calon Anakku



***

Aku tak tahu persis kapan bisa menjadi ibu
Rahasia Allah tak sanggup kusingkap
Pastilah Dia limpahkan yang terbaik untukku
Dengan kondisi dan ukuran yang pas saat semua telah siap
Pengharapanku ialah bisa menjaga amanah itu dalam kondisi apapun
Sepenuh hati dan jiwa, sekuat raga dan tekad

Untukmu, insya Allah calon anakku
Kulafadzkan do’a terbaik agar engkau hadir
Saat keridhoan-Nya menyempurnakan takdir
Bahwa aku akan berkorban hingga engkau layak hidup
Sebagai insan sholeh, penyejuk mata, dan permata hati
Aku berharap Allah menolong kita untuk mampu bersama

Bersamamu sayang, mari semakin cinta kepada Allah
Bersamamu sayang, mari kita hasilkan berjuta kebaikan
Bersamamu sayang, mari ajari aku menjadi ibu kebanggaan
Biar mata ini terjaga, biar mulut ini tersenyum,
Biar kaki ini kuat, biar dada ini lapang sampai kita bersama
Layak menghuni surga yang abadi, rumah idaman kita

***
Hai calon anakku, apa kabar? Tentu engkau belum bisa membalas sapaanku karena kita berbeda dimensi kehidupan. Aku masih lajang dan belum bertemu dengan ayahmu. Kalau Allah izinkan, kelak kita akan hidup bersama di dunia ini. Sabar saja. Kalau begitu, maukah engkau memanggilku ibu?

Calon anakku, demi menyambutmu, aku gunakan masa mudaku untuk berilmu. Aku mempelajari tentang keesaan Sang Pencipta agar aku termasuk orang yang selamat. Aku tidak ingin engkau yang terlahir fitri menjadi keruh saat dewasa. Tenang saja, aku akan mengajarimu bagaimana mencintai Allah. Semoga Allah senantiasa membimbing kita yah, Nak…

Calon anakku, meskipun keterampilan menjadi ibu tidaklah mudah, aku akan berusaha melakukan percepatan agar menjadi terampil. Aku banyak belajar dari pengalaman ibu-ibu yang terlatih mendidik anak. Wah, rasanya pengalaman mereka adalah mata air jernih yang melegakan dahaga meskipun dahagaku tak kunjung puas. Banyaklah pengalaman mereka, mulai dari urusan kebersihan, kesehatan, kerapihan, keharmonisan, kekeluargaan, keuangan, maupun kerukunan tetangga. Mereka tidak lelah berbagi. Salah satunya melalui forum “Supermom Wannabe”. Bagaimana yah pengalaman kita suatu saat nanti?

Calon anakku, aku tidak akan menuntutmu untuk menjadi sempurna yang bisa segalanya. Aku tidak akan membuatmu terbebani pada pencapaian perkembangan. Aku tidak akan menjadikanmu robot yang tak berperasaan. Aku hanya ingin satu hal. Hal yang sangat ingin aku lakukan ketika menjadi ibu yang sesungguhnya adalah melaksanakan amanah sebagai ibu dengan sebaik-baiknya. Maka raihlah dekapan hangatku dengan tangan yang semula lemah. Maka dekatilah aku ini dengan kaki yang semula tertatih. Maka ajarilah aku dengan kehadiranmu supaya aku termasuk yang amanah. Ajarilah aku menjadi ibu yang engkau banggakan di seluruh alam semesta. Ya Allah tolonglah kami dan ibu lainnya agar kami sabar meraih keridhoan-Mu sebagai ibu.

Calon anakku, insya Allah sampai jumpa lagi di kehidupan dunia…

Dengan sepenuh rindu,
Calon Ibumu
(Novi Trili)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Buku: Self Driving

Ringkasan The Old Man and The Sea

Kisah di Balik Pintu (1)