Sambutlah dengan Suka Cita!
Kusambut semester 7 dengan suka cita. Sebab, semester ini menentukan gambaran ke depan yang berkaitan arah profesi dan pilihan hidup. Aku akan dibawa pada muara yang pada akhirnya mewujudkan rencana Yang Maha Kuasa. Namun, banyak cabang untuk mencapai muara tersebut yang cukup mebingungkan. Akankah aku melewati jalur akademik secara lancar di negeri tercinta ini. Kemudian, akhirnya aku mewujudkan mimpi masa SMA ku? Atau akankah aku memilih mengabdi pada masyarakat terlebih dahulu kemudian melanjutkan studi? Atau malah meninang/ terpinang oleh orang yang kuharap bisa menjaga agamaku?
Namun di semester 7 ini, semangatku akan kutingkatkan melebihi semester 1! Aku akan menyetting semangat seperti kala aku menjadi Maba, aku akan menjaga keseriusan layaknya seorang yang bergairah mencari uang, aku akan berjalan terus dan tak ingin berhenti sejenak untuk menuruti hawa nafsu. Mungkin sesekali aku akan berhenti, manakala aku kudu melakukan refleksi. Aku akan tetap semangat mengaji dan semangat menulis inspirasi, meskipun banyak orang bakal mengurangi kegiatannya ketika menyambut Skripsi!
Yak, Skripsi, kau akan kutaklukan dengan ketidak-mudahan, ketegasan, kerelaan dan tentu kesabaran! Aku harus menjadi anak-anak dengan besarnya keingintahuan, lugunya dalam berprasangka, dan energiknya kala bermain!
Masa depan harus diupayakan dengan langkah yang produktif. Jauh-jauhlah kemalasan dan kebodohan!!!!
Jujur, bukan gara-gara skripsi, aku mendadak begini!
Namun, lebih besar dan bermakna ketimbang skripsi!
Sebab, selepas skripsi aku akan memilih cabang-cabang yang menuju 1 muara.
Namun di semester 7 ini, semangatku akan kutingkatkan melebihi semester 1! Aku akan menyetting semangat seperti kala aku menjadi Maba, aku akan menjaga keseriusan layaknya seorang yang bergairah mencari uang, aku akan berjalan terus dan tak ingin berhenti sejenak untuk menuruti hawa nafsu. Mungkin sesekali aku akan berhenti, manakala aku kudu melakukan refleksi. Aku akan tetap semangat mengaji dan semangat menulis inspirasi, meskipun banyak orang bakal mengurangi kegiatannya ketika menyambut Skripsi!
Yak, Skripsi, kau akan kutaklukan dengan ketidak-mudahan, ketegasan, kerelaan dan tentu kesabaran! Aku harus menjadi anak-anak dengan besarnya keingintahuan, lugunya dalam berprasangka, dan energiknya kala bermain!
Masa depan harus diupayakan dengan langkah yang produktif. Jauh-jauhlah kemalasan dan kebodohan!!!!
Jujur, bukan gara-gara skripsi, aku mendadak begini!
Namun, lebih besar dan bermakna ketimbang skripsi!
Sebab, selepas skripsi aku akan memilih cabang-cabang yang menuju 1 muara.
Komentar
Posting Komentar