Berburu Tiket
Dua hari yang lalu
aku membeli tiket bus Bandar Lampung-Yogyakarta. Tidak sulit bagiku untuk
mencapai kantor agen bus-bus antar kota maupun propinsi. Sebut saja Rosalia
Indah (RI), Putra Remaja, Lorena, Puspa Jaya, Handoyo, dan Ramayana. Cukup
keluar gang dekat rumah, aku sudah menemukan jalan raya yang merupakan jalan
lintas Sumatera. Jalan tersebut merupakan jalan yang biasa dilewati bus, truk,
maupun kendaraan pribadi yang hendak menyeberang pulau Jawa-Sumatera dan
sebaliknya. Di tepi jalan raya itulah dimana banyak terdapat agen-agen
transportasi yang berdiri saling berdekatan.
Kala itu, ayah dan
ibuku hendak pergi silaturahim ke daerah Pahoman, tempat salah satu kerabat
ayah. Namun, beliau berdua menyempatkan diri untuk mampir sejenak ke agen Puspa
Jaya (PJ) dan Putra Remaja (PR). Mencari tiket kalau-kalau masih ada kursi kosong
pada tanggal 26 Agustus untukku. Ternyata, dari penjelajahan 2 agen tersebut,
pada tanggal 26, tiket telah habis terjual. Maka, untuk memastikan kapan
keberangkatanku, ayah menelpon. Karena aku sedang tidak dekat handphone,
jadilah mereka kembali ke rumah untuk mengabarkan.
Dari informasi yang
kudapat, hanya tersisa masing-masing 1 tiket bus executive untuk tanggal 27 dan
28 dari agen PR. Sedangkan, dari agen PJ hanya ada tanggal 31. Mendengarnya,
hatiku mendadak membeku beberapa saat, kemudian drastis meleleh panas menuju kepala.
Efeknya adalah kecemasan: bagaimana jika tidak bisa dapat tiket?! Meskipun
demikian, kutepis prasangka buruk tersebut…
Cepat-cepat aku
bersiap ke kantor agen bersama kakak sulung. Pertama kali agen yang kami
kunjungi adalah RI, ternyata hanya ada 1 tiket untuk tanggal 29. Fiuuh… Aku
tidak berusaha mencari tahu dari agen selain RI, PJ, dan PR. Sebab, hanya 3
agen itulah yang terbaik menurutku. Oke, targetku adalah mencari tiket dengan
tanggal keberangkatan paling dekat di antara 3 agen itu. Maka RI dan PJ
otomatis tidak masuk target utama. Akhirnya, kami beranjak ke PR…
Sesampainya di sana,
aku disambut oleh abang-abang (berwajah khas Lampung, makanya dipanggil abang)
dengan logat khas Lampung. Meskipun ia menggunakan bahasa Indonesia, logat
masyarakat pesisir masih kental sekali. Jika kamu asli Jawa halus, kamu akan berprasangka.
Nih orang ngajak bicara baik-baik atau ngajak berantem?!
Padahal, si abang
hanya bertanya 'mau cari tiket kemana?' Aku yang sudah 3 tahun di Jawa
mendengarnya aja ketar-ketir, meskipun aku orang Sumatera. Nada bicaranya
memang tinggi, bervolume besar, dan….apayah…beda aja gituh sama orang Jawa.
Pasti orang Jawa pun dapat membedakan seseorang itu dikatakan asli Jawa atau
tidak dari gaya bicaranya, bukan?
Kemudian, kutanggapi
dengan tenang. Kukorek informasi seputar tanggal keberangkatan ke Jogjakarta.
Awalnya, si abang hanya memberikan info bahwa tiket sampai tanggal 28 telah
habis. Aku terhenyak dibuatnya. Tidak ada selang 15 menit dari kabar ayah dan ibu,
tiket udah ludes! Wah pasti gara-gara internet batinku. Semua orang bisa dengan
mudahnya memesan. Namun, kuperhatikan tidak ada komputer dan perangkat internet
di sini. Agaknya si abang boong nih. Lantas, aku coba melobi si abang: 'Beneran
bang ga ada buat tanggal 27 atau 28? Yah ga apa-apa deh ga tanggal 26. Asal
jangan 29 ke atas-lah.'
Akhirnya, si abang
bilang gini: 'Ada sih, tiket satu lagi buat nomor kursi 14, tetapi tanggal 28.'
Tuh kan bener aku
bilang juga apa. Pasti nih abang boong. Akhirnya aku bayar lunas tuh tiket
lantas kembali ke rumah. Sesampainya di rumah, pikiranku senantiasa bertanya:
'Mengapa yah nih abang boong?' Setelah kupikir-pikir… jangan-jangan abang itu
membooking tanggal 27 dan 28 untuk ayah dan ibuku. Meskipun, belum pasti
dibeli, kan peluang bagi si abang. Kalau begitu, tiket untuk tanggal 27
diprediksi belum benar-benar terjual….
Segera kuambil
handphone dan memencet nomor telepon agen tersebut. Kutanyakan padanya perihal
ketersediaan tiket tanggal 27. Ternyata masih ada 1 tiket untuk kursi 21.
Prediksiku tepat! Logikanya begini: penjual tiket pada awalnya menyiapkan 2
peluang bagi calon pembeli pertama yang masih ragu-ragu. Selang beberapa menit
calon pembeli kedua datang dengan kebutuhan salah satu di antara 2 peluang tsb.
Dengan prinsip mendapatkan untung sebanyak-banyaknya, penjual memberikan
peluang prioritas bagi calon pembeli pertama dan memberikan prioritas kedua
bagi calon pembeli kedua yang sudah pasti mau beli. Prioritas kedua di sini
maksudnya adalah tanggal tiket yang lebih akhir. Oleh karena itu, aku harus
memburu peluang dan skala prioritas penjual bagi calon pembeli pertama.
Muncul perasaan
senang dan hasrat menggebu untuk menukar tanggal 28 menjadi 27. Aku rada gugup dan terburu-buru
menjelaskan maksudku kepada si abang melalu telepon. Mungkin karena
penjelasanku terburu-buru, sehingga saraf otaknya lamban menerima sinyal
informasi yang kumaksud, si abang bertanya dengan nada setengah membentak:
'Tunggu sebentar, yang tanggal 27 itu atas nama siapa, yah?!'
Krik-krik…
Aku dibuatnya sadar,
ternyata aku belum menyebutkan aku ini siapa? Mau apa dan mengapa membawa nama
ayah dan ibuku?
Namun, karena aku
terbawa suasana, kujelaskan secara pelan-pelan dengan nada yang tinggi pula.
Akhirnya melunaklah nada bicara si abang dan menyetujui permintaanku. Kemudian
kuputus komunikasi dengan sebelumnya menutur terima kasih. Fiuuh…
Semenit kemudian,
aku terhenyak kembali. Aku teringat pada Yoko, teman satu KKN. Astaghfirullah…
Ia sering mengingatkanku untuk tidak mudah emosi. Bahasa sederhannya adalah
'Jangan emosi' yang diulang hingga 2X. Sampai aku jenuh dan kesal mendengar
peringatannya. Aku sering menepis kata-kata itu dengan dalih bahwa aku sedang
serius dan aku harus bersikap tegas.
Kemudian kutanyakan
hatiku lebih dalam lagi: Keseriusan dan ketegasanku ini murni atau sudah
tercampur dengan bumbu emosi yah? Bisa jadi aku saat berkomunikasi dengan teman
KKN berada di posisi si abang penjual tiket. Kemudian, Yoko dan teman KKN
lainnya berada di posisiku saat menghadapi si Penjual tiket…
Waw, karakteristik
orang Jawa dan Lampung itu emang unik yah…:) So, emang harus saling memaklumi.
Penutup tulisan ini
adalah jika hendak berpergian jauh, belilah tiket jauh-jauh hari. Minimal H-10
yah….
Komentar
Posting Komentar