Tanpa Judul
Tak berdaya, pasrah, maklum, biasa saja. Mungkinkan rasa macam itu efek samping target hidup yang tak terpenuhi? Tepatnya lalai. Lalai! Tak habis pikir. Ingin maju kok yah malas. Buka matamu, Heyy! Buka hatimu! Jernihkan otakmu!
Pekat menutupi sudahkah? Inikah topeng kemunafikan? Mengapa tak kunjung kau lepaskan, wahai Dinda? Tak ada kah gerak lagi? Bahkan reflex pun tak ada gunanya lagi. Maka sekarang singkapkanlah kemunafikan itu! Buang!! Dan mulailah dengan strategi baru!
Ingat manajen hati dengan baik! Sering-seringlah dengar tausyiah! Selalu bersama mereka yang merindu perubahan! Jangan jadi makhluk statis, Heyy manusia!
Kini kau merugi. Benar! Tak ada yang membantah. Kau pun tak pantas berkata. Masikah rasa tak berdaya, pasrah, maklum serta biasa saja melekat dalam topeng kemunafikan? Ubahlah! Cemaslah, Heyy!
Saatnya bangun, Novi!
Pekat menutupi sudahkah? Inikah topeng kemunafikan? Mengapa tak kunjung kau lepaskan, wahai Dinda? Tak ada kah gerak lagi? Bahkan reflex pun tak ada gunanya lagi. Maka sekarang singkapkanlah kemunafikan itu! Buang!! Dan mulailah dengan strategi baru!
Ingat manajen hati dengan baik! Sering-seringlah dengar tausyiah! Selalu bersama mereka yang merindu perubahan! Jangan jadi makhluk statis, Heyy manusia!
Kini kau merugi. Benar! Tak ada yang membantah. Kau pun tak pantas berkata. Masikah rasa tak berdaya, pasrah, maklum serta biasa saja melekat dalam topeng kemunafikan? Ubahlah! Cemaslah, Heyy!
Saatnya bangun, Novi!
Komentar
Posting Komentar