Kosmetik Abal-Abal
Malam senin selepas Isya kemarin, aku dan Ita pergi belanja di Indo Grosir (IG). Kami adalah utusan Nabila'ers untuk memenuhi kebutuhan bulanan kita semua. Pendek kata kami dititipi belanja bulanan kos oleh bendahara, dan 2 teman lainnya. Sebenarnya agenda ke IG ga ada dalam daftar aktivitasku pekan kemarin, yah...karena dikompori tetangga yang mau buka lapak, aku jadi tergiur juga sama buah polynet-an. Ujung-ujungnya ga cuma beli buah, yang laen disabet juga. Dasar wanita!
Selama proses berbelanja, kami (tepatnya aku) membanding-bandingkan harga produk satu dengan produk yang lain. Kami berusaha mencari produk berkualitas dengan harga murah. Mataku akan berbinar ketika melihat produk dengan bonus dan harga lebih murah dari biasanya. Aku merasa setiap orang (ga hanya wanita) akan suka berbelanja. Buktinya apa yah? hmmm, mungkin aku kudu cari hasil penelitian psikologi. Namun, anak2 kosan sebagian besar doyan belanja. Bagiku belanja atau sekadar cuci mata di pasar semacam IG sangat membuat relax dan menyenangkan.
Ga nyangka dalam waktu 1 jam kami telah memenuhi troli dengan belanjaan. Barang belanjaan paling banyak yah punyanya Ita. Mulai coki-coki sampai Fulo, ia borong untuk dodolan di kos. Lumayan buat ngisi perut di kala Subuh dan di kala belajar. Ita, keberadaan lapakmu sangat berarti bagi kami yang suka kelaperan. hehehe. Kami akhirnya harus mengeluarkan uang sesuai nominal di mesin kasir: Rp. 234.000. Maklum, belanjaan anak sekos...
Kami ditanyai atas kepemilikan member card. Hmm, kita mana ada. haha. Iseng-iseng aku tanya bagaimana cara membuatnya? Jawaban Mbak kasir membuat kami langsung mengiyakan membuat member card. Soalnya gratis, cuy kalau belanja di atas 100.000. Normalnya, kamu kudu bayar 15.000. Jadilah kami buat kartunya, kartu itu diniatkan untuk jadi kartu anggota bersama untuk para Nabila'ers. Lumayan kan ada potongan belanja...
Ketika mau ambil tas di penitipan barang, kita dapat undian sedotan. Spontan aja aku ambil, pas dibuka cuma dapet losion anti nyamuk 5 gram sebanyak 2 sashet. krik krik. Si Ita manyun aja tuh, coba aku yang ambil, katanya. (Btw, kadang-kadang undian buat kita berharap pada peruntungan yang ga pasti yah. So jangan terlalu berharap pada yang ga pasti-pasti yah!)
Jam tanganku menunjukkan angka 20.30. Setengah jam lagi kos kami digrendel, so kami kudu bergegas...Eh..tiba-tiba mbak-mbak yang pengen aduhai bohai bodinya (padahal enggak banget deh) menggandeng tanganku dan juga tangan Ita. Langsung deh main oles aja (kayak salep) di punggung tangan kanan kami. Malah yang lebih parah si Ita diolesin di mukanya. Aku tersadar 2 orang mbak di hadapan kami yang tengah sibuk berceracau dan men-treatment kami adalah sales kosmetik (entah apa nama produknya itu)! Kami ga bisa langsung kabur. Tuh orang harus tanggung jawab bersihin tanganku!
Ukuran kosmetiknya seperti balsem Balpirik ukuran sedang. Covernya berwarrna putih dan ada gambar bengkoang. Aku timang-timang tuh produk sembari mbak-mbak sales merayu-rayu kami. Komposisi yang penuh dengan nama asing (soalnya bahan kimia. mana ane ngarti). Kami bisa mendapatkan kosmetik mujarab itu dengan 30.000 yang dibumbui pembanding dengan apotek yang dihargai 60.000. Emang apotek mau nampung produk ginian yah? batinku...
Memang mujarab tuh kosmetik! Setelah dioles di tangan kananku terus dilap-lap pakai air anget (yang kami baru sadar adalah tuh lap kan bekas tangan banyak orang. Arghh dasar mbak-mbka sales!!!) langsung kinclong, Bo... Putih bersih. Kulit sawo matangku jadi pudar gimana gituh. Aku bukannya semakin kagum, tetapi malah semakin curiga...
Meskipun aku ga terlalu paham dengan dunia perkosmetikan bisa kusimpulkan secara awam: Pertama, harga untuk kosmetik berukuran balsem Balpirik cukup mahal. Namun, mbak-mbak sales mengolesi tanganku dan wajah Ita (tentunya dengan semangat tinggi) dengan takaran yang ga wajar. Maksudnya, hampir 1/4 dari isinya dioleskan di tanganku. Sangat mubazir untuk sekadar uji coba (promosi produk). Hmm, jangan-jangan modal awalnya cuma 5 ribu perak lagi!
Kedua, Efek cepat yang ditimbulkan mengindikasikan kosmetik itu mengandung bahan kimia keras! Mungkin aja menggunakan pewarna tekstil, atau mengandung mercuri. Covernya aja yang gambarnya bengkoang. Masak ekstrak bengkoang bisa langsung buat kinclong hanya sekali pake?
...
Udah 20.35 nih! Aku dan Ita buru-buru pamit secara baik-baik pada mereka. Kontan raut muka mereka ga semanis di awal saat menggandeng kami. Mukanya jadi jutek deh. Pas kulihat, putih muka mereka aneh, kayak ga sehat gituh! Hiii Emang sales! Jangan mudah terpengaruh pada rayuan sales! Kosmetik abal-abal bakal jadi berkualitas di mata kita karena mulutnya...
Menurutku, tampil dengan kosmetik adalah pilihan bebas seseorang. Namun, bagiku kosmetik akan benar jika dipakai di waktu yang tepat (misalnya pembersih muka, sabun, pelembab, dsb saat mandi). Wajah tanpa kosmetik (seperti bedak, lipstick dkk) menunjukkan bahwa ia sesorang yang easy going dan ga malu tampil dengan wajah aslinya. So, kalau ada yang bilang ga pakai kosmetik kelihatan pucat dan jelek alias kusam, itu semua hanya pendapat sebagian orang aja. Tergantung kali, pakai kosmetik apa, dengan takaran berapa, dan merk apa. hehehe. Yang penting jangan sampe pakai yang abal-abal yah!
Mau cerah mukanya, sering sholat sunaah aja, girl! Muka jadi terbasuh air wudlhu. Itu cara praktis buat mukamu jadi bersinar (Baca: bersinar emang beda sama putih. So, putih tidaknya kulitmu, kamu tetap cantik kok!)
Eitss,, nyaris aja pintu kos kami digrendel. Kurang 5 menit lagi! Perempuan-perempuan malah klayapan malem-malem. Yah, apa daya, ga ad waktu cuy! (Sok sibuk, lu!)
@ WMN
Selama proses berbelanja, kami (tepatnya aku) membanding-bandingkan harga produk satu dengan produk yang lain. Kami berusaha mencari produk berkualitas dengan harga murah. Mataku akan berbinar ketika melihat produk dengan bonus dan harga lebih murah dari biasanya. Aku merasa setiap orang (ga hanya wanita) akan suka berbelanja. Buktinya apa yah? hmmm, mungkin aku kudu cari hasil penelitian psikologi. Namun, anak2 kosan sebagian besar doyan belanja. Bagiku belanja atau sekadar cuci mata di pasar semacam IG sangat membuat relax dan menyenangkan.
Ga nyangka dalam waktu 1 jam kami telah memenuhi troli dengan belanjaan. Barang belanjaan paling banyak yah punyanya Ita. Mulai coki-coki sampai Fulo, ia borong untuk dodolan di kos. Lumayan buat ngisi perut di kala Subuh dan di kala belajar. Ita, keberadaan lapakmu sangat berarti bagi kami yang suka kelaperan. hehehe. Kami akhirnya harus mengeluarkan uang sesuai nominal di mesin kasir: Rp. 234.000. Maklum, belanjaan anak sekos...
Kami ditanyai atas kepemilikan member card. Hmm, kita mana ada. haha. Iseng-iseng aku tanya bagaimana cara membuatnya? Jawaban Mbak kasir membuat kami langsung mengiyakan membuat member card. Soalnya gratis, cuy kalau belanja di atas 100.000. Normalnya, kamu kudu bayar 15.000. Jadilah kami buat kartunya, kartu itu diniatkan untuk jadi kartu anggota bersama untuk para Nabila'ers. Lumayan kan ada potongan belanja...
Ketika mau ambil tas di penitipan barang, kita dapat undian sedotan. Spontan aja aku ambil, pas dibuka cuma dapet losion anti nyamuk 5 gram sebanyak 2 sashet. krik krik. Si Ita manyun aja tuh, coba aku yang ambil, katanya. (Btw, kadang-kadang undian buat kita berharap pada peruntungan yang ga pasti yah. So jangan terlalu berharap pada yang ga pasti-pasti yah!)
Jam tanganku menunjukkan angka 20.30. Setengah jam lagi kos kami digrendel, so kami kudu bergegas...Eh..tiba-tiba mbak-mbak yang pengen aduhai bohai bodinya (padahal enggak banget deh) menggandeng tanganku dan juga tangan Ita. Langsung deh main oles aja (kayak salep) di punggung tangan kanan kami. Malah yang lebih parah si Ita diolesin di mukanya. Aku tersadar 2 orang mbak di hadapan kami yang tengah sibuk berceracau dan men-treatment kami adalah sales kosmetik (entah apa nama produknya itu)! Kami ga bisa langsung kabur. Tuh orang harus tanggung jawab bersihin tanganku!
Ukuran kosmetiknya seperti balsem Balpirik ukuran sedang. Covernya berwarrna putih dan ada gambar bengkoang. Aku timang-timang tuh produk sembari mbak-mbak sales merayu-rayu kami. Komposisi yang penuh dengan nama asing (soalnya bahan kimia. mana ane ngarti). Kami bisa mendapatkan kosmetik mujarab itu dengan 30.000 yang dibumbui pembanding dengan apotek yang dihargai 60.000. Emang apotek mau nampung produk ginian yah? batinku...
Memang mujarab tuh kosmetik! Setelah dioles di tangan kananku terus dilap-lap pakai air anget (yang kami baru sadar adalah tuh lap kan bekas tangan banyak orang. Arghh dasar mbak-mbka sales!!!) langsung kinclong, Bo... Putih bersih. Kulit sawo matangku jadi pudar gimana gituh. Aku bukannya semakin kagum, tetapi malah semakin curiga...
Meskipun aku ga terlalu paham dengan dunia perkosmetikan bisa kusimpulkan secara awam: Pertama, harga untuk kosmetik berukuran balsem Balpirik cukup mahal. Namun, mbak-mbak sales mengolesi tanganku dan wajah Ita (tentunya dengan semangat tinggi) dengan takaran yang ga wajar. Maksudnya, hampir 1/4 dari isinya dioleskan di tanganku. Sangat mubazir untuk sekadar uji coba (promosi produk). Hmm, jangan-jangan modal awalnya cuma 5 ribu perak lagi!
Kedua, Efek cepat yang ditimbulkan mengindikasikan kosmetik itu mengandung bahan kimia keras! Mungkin aja menggunakan pewarna tekstil, atau mengandung mercuri. Covernya aja yang gambarnya bengkoang. Masak ekstrak bengkoang bisa langsung buat kinclong hanya sekali pake?
...
Udah 20.35 nih! Aku dan Ita buru-buru pamit secara baik-baik pada mereka. Kontan raut muka mereka ga semanis di awal saat menggandeng kami. Mukanya jadi jutek deh. Pas kulihat, putih muka mereka aneh, kayak ga sehat gituh! Hiii Emang sales! Jangan mudah terpengaruh pada rayuan sales! Kosmetik abal-abal bakal jadi berkualitas di mata kita karena mulutnya...
Menurutku, tampil dengan kosmetik adalah pilihan bebas seseorang. Namun, bagiku kosmetik akan benar jika dipakai di waktu yang tepat (misalnya pembersih muka, sabun, pelembab, dsb saat mandi). Wajah tanpa kosmetik (seperti bedak, lipstick dkk) menunjukkan bahwa ia sesorang yang easy going dan ga malu tampil dengan wajah aslinya. So, kalau ada yang bilang ga pakai kosmetik kelihatan pucat dan jelek alias kusam, itu semua hanya pendapat sebagian orang aja. Tergantung kali, pakai kosmetik apa, dengan takaran berapa, dan merk apa. hehehe. Yang penting jangan sampe pakai yang abal-abal yah!
Mau cerah mukanya, sering sholat sunaah aja, girl! Muka jadi terbasuh air wudlhu. Itu cara praktis buat mukamu jadi bersinar (Baca: bersinar emang beda sama putih. So, putih tidaknya kulitmu, kamu tetap cantik kok!)
Eitss,, nyaris aja pintu kos kami digrendel. Kurang 5 menit lagi! Perempuan-perempuan malah klayapan malem-malem. Yah, apa daya, ga ad waktu cuy! (Sok sibuk, lu!)
@ WMN
Komentar
Posting Komentar