UKKI Melahirkan Jurnalis Profetik
24 April 2010
YOGYAKARTA_ Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) mengadakan Training Jurnalistik Islami (TJI). Tema yang diangkat ialah Jurnalis Profetik Torehkan Berjuta Karya. Kegitan tersebut dilaksanakan selama dua hari: Sabtu dan Ahad (24-25/4). Masing-masing kegiatan berlainan tempat.
Pada hari pertama, peserta yang sebagian besar berasal dari UNY disuguhi motivasi dan ilmu jurnalistik di Student Center (SC) lantai 3. Salah satu pembicaranya, Hendra Sugiantoro (Direktur Transform Institure UNY) memotivasi peserta menjadi jurnalis yang membela kebenaran Islam. Ia membuka pikiran peserta dengan mengadakan simulasi sederhana: menempelkan kertas bertuliskan “Islam, Yes” di belakang kursi masing-masing peserta. Ia menyatakan bahwa ada yang berbeda pasca penulisan itu! Semua sisi menyajikan “Islam, Yes”. Itulah fungsinya menulis: menebarkan apa yang dimaksud penulisnya.
Kepala PT Republika DIY-Jateng, Indra Wisnu Wardhana hadir sebagai pemateri ke-2. Peserta diajarkan bagaimana menulis berita. Mulai dari persiapan hingga berita terbit di media massa. Tak jarang gelak tawa para peserta mewarnai ruangan, mendengarkan gaya bicara pemateri. Beberapa peserta makin senang karena pemateri yang satu ini bagi-bagi buku gratis. Tentunya bagi peserta yang beruntung dan mau bertanya.
Tak kalah menariknya, Hafidz Muftisany (Forsalamm) mengisi materi manajemen media kampus di sesi ke-3. Untuk menjadi jurnalis kampus yang handal dan profetik maka ciptakanlah sense seorang jurnalis! “Saat meliput dan mencari berita, kenakanlah kartu pers dan bawalah selalu kartu nama Anda!” Tegas Hafidz. Ia memaparkan pula 4 D permasalahan yang sering ditemui pers mahasiswa: Deadline, dana, desain, dan distribusi. Semua permasalahan itu kemudian dikupas solusinya.
Training ini dilengkapi praktik membuat lay out media massa di hari ke-2. Diadakan di Lab. Komputer Matematika F MIPA lantai 2. Peserta diharapkan dapat mengaplikasikan pelatihan selama dua hari tersebut pada lembaga pers yang diikuti. Tentunya dengan terus membiasakan diri senaniasa membaca dan menulis. Pembelajar muslim selalu haus ilmu dan menebarkan kebenaran.
Komentar
Posting Komentar