Tiga Sifat Pemimpin

Ustadz Yunahar Ilyas pernah menjelaskan Tafsir Qur’an Surah At-Taubah Ayat 128-129. Terjemahannya adalah Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari golonganmu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat berambisi padamu, sangat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang yang beriman. (128) Jika mereka berpaling, maka katakanlah, “Cukuplah bagiku Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal. Dia adalah Tuhan Arsy yang agung.” (129)

Nabi Muhammad Saw adalah Rasulullah yang berasal dari Arab yang memiliki tiga sifat pemimpin yang dijelaskan di dalam ayat ke-128. Ketiga sifat ini semestinya dapat diteladani oleh pemimpin-pemimpin negeri. Apa sajakah?
Sifat pertama adalah ‘aziizun ‘alaihi maa’anittum (berat terasa olehnya penderitaanmu). Pemimpin sejati adalah yang merasa menderita ketika melihat penderitaan rakyatnya.
Sifat kedua adalah hariishun ‘alaikum (sangat berambisi padamu). Pemimpin sejati adalah yang sangat ingin rakyatnya merasakan kesejahteraan.
Sifat ketiga adalah bilmu’miniina rouufurrohiim (sangat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang yang beriman). Pemimpin yang sejati akan mampu memberikan kasih sayangnya secara proporsional. Kepada orang miskin, orang kaya, orang beriman, maupun yang tidak.
Allah saja memuji Nabi Muhammad maka jika ada segelintir orang yang masih saja membenci Rasulullah maka ia membenci pada kebenaran yang datang dari Allah. Terhadap segelintir orang munafik dan kafir, Rasulullah diperintahkan untuk mengucapkan Cukuplah bagiku Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal. Dia adalah Tuhan Arsy yang agung.

Betapa beratnya menjadi pemimpin, yah! Bukan hanya diri sendiri dan keluarga dekat yang dipikirkan tetapi seluruh rakyat menjadi tanggung jawab bagi ia yang menjadi pemimpin. Tidak hanya manusia, hewan semacam unta pun menjadi tanggung jawab pemimpin. Sebagaimana yang diteladankan oleh Umar bin Khathab. Unta rakyatnya yang tersasar sampai ke Iraq adalah tanggung jawabnya untuk diselamatkan. Masya Allah! Menjadi pemimpin bukanlah berasal dari permintaan diri sendiri tetapi beban yang diberikan oleh rakyat dengan penuh harap dan percaya. Semoga ia yang diamanahi sebagai pemimpin negeri tetap merasa takut pada Allah dan tidak meremehakan masalah rakyatnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Buku: Self Driving

Ringkasan The Old Man and The Sea

Antara Cinta & Ridha Ummi