Bagi TOSERBA 4D dalam Keluarga
7 September 2014
“Apa dorongan dan kekuatan ataupun potensi yang Anda miliki untuk menjadi ibu yang dahsyat?” Teh Deri memulai coaching dengan pertanyaan yang menggiring kami, kelompok TOSERBA, untuk merumuskan suatu kalimat yang mewakili pemikiran kami semua. Kami harus melakukan step Discovery. Akhirnya, dari 12 kepala terciptalah kalimat berhawa syurga berikut,
Kami berniat, yakin, dan mampu menjadi ibu dahsyat untuk selalu mendidik anak menjadi pribadi yang tangguh dan tidak mudah putus asa serta selalu menjadi teladan dan bersyukur untuk selalu menjaga amanah dari Allat Swt. Lalu kekuatan yang kami punya adalah kesabaran, visioner, konsisten, penyayang, mandiri, peka, tegas, cerdas, dan selalu memberi tauladan.
Kami mudah sekali merumuskan kalimat rumit ini. Lihat saja nanti praktiknya bagaimana? Mampu dan sudah siapkah? Benak psimis saya lalu kebetulan ditepis secara langsung oleh Teh Deri. “Waah Anda sudah punya dorongan keinginan yang bagus. Dorongan dan kekuatan yang sudah Anda semua tuliskan akan menjadi pengingat untuk kembali ideal manakala tersandung pada kerikil perjuangan menjadi ibu dahsyat.”
Amiin…
Step berikutnya adalah Dream. “Apakah mimpi Anda semua sebagai calon ibu dahsyat? Mumpung masih ada kesempatan untuk bermimpi!” Teh Deri kembali bersemangat memantik gelora kami. Kami pun memikirkan mimpi kami masing-masing lalu kami menggabungkan mimpi kami menjadi kalimat mimpi yang indah. Salah satu dari kami spontan menyumbangkan mimpinya: “Menjadikan anak sebagai penghafal Qur’an!” Semua manggut-manggut. Akhirnya terumuskanlah mimpi kelompok kami,
Menyumbangkan tentara Allah yang Qur’ani, Rabbani, berakhlak, berintelejen tinggi dan mampu mengembangkan peradaban Islam.
“Subhanallah. Takbir! Allahu akbar!” Seru Teh Deri.
Merinding saya dengarnya. Berarti ibunya kudu cerdas agama yang mengatur semua aspek kehidupan, dong. Iya kan? Iyalah! Lantas saya jadi ingat, kata si teteh mah kecerdasan anak-anak diturunkan dari kecerdasan si ibu. Pertanyaan selanjutnya adalah sudahkah saya?
Step berikutnya, kami disajikan slide berisi aneka sajian 5 bakso yang berbeda-beda. Intinya kita diminta memilih desain bakso mana yang tampilannya paling disukai. Maka selanjutnya kami diminta untuk merumuskan Design apa yang akan dan harus kami lakukan untuk meningkatkan peran sebagai seorang ibu yang dahsyat? Design ini berangkat dari Dream yang telah dirumuskan.
Beginilah desain langkah konkret untuk mewujudkan mimpi kami,
Mengikuti SCI, menambah hafalan, asah keterampilan, membaca buku, belajar memasak, general check-up, dan belajar financial managerial.
Lantas Destiny menjadi step terakhir yang harus kami rancang. “Bagaimana caranya kita mewujudkan semua itu? Yang paling simple adalah apa komitmen kelompok untuk menjadi seorang ibu yang dahsyat? Supaya komitmen itu tidak mudah dilupakan maka buatlah lagu yang berisi nama kelompok serta komitmennya!” Ucap Teh Deri sumringah. Kami lalu memulai merumuskannya dengan menseleksi nada lagu yang akan kami jadikan jingle. Dari lagunya Maher Zain sampe Doraemon kesebut juga. Hmm… bersemangat sekali deh. Berikut ini lagu gubahan kelompok TOSERBA dinyanyikan dengan nada film Doraemon,
Kami dari TOSERBA
Yang punya cita-cita
Kami ingin menyumbangkan tentaara Allah
Yang berakhlak mulia, Rabbani, dan Qur’ani
Guna membangun peeraadaban yang Islami
Kami isteri sholehah, insya Allah
Hei, peserta SCI
Ya Allah, kabulkanlah mimpi kami
TOSERBA
Demikianlah TOSERBA dalam 4D for Family. Heboh, yakin, seru, dan visioner. Namun tiap kali saya dengar TOSERBA disebut-sebut, rasanya geli ingin ketawa saja.
“Apa dorongan dan kekuatan ataupun potensi yang Anda miliki untuk menjadi ibu yang dahsyat?” Teh Deri memulai coaching dengan pertanyaan yang menggiring kami, kelompok TOSERBA, untuk merumuskan suatu kalimat yang mewakili pemikiran kami semua. Kami harus melakukan step Discovery. Akhirnya, dari 12 kepala terciptalah kalimat berhawa syurga berikut,
Kami berniat, yakin, dan mampu menjadi ibu dahsyat untuk selalu mendidik anak menjadi pribadi yang tangguh dan tidak mudah putus asa serta selalu menjadi teladan dan bersyukur untuk selalu menjaga amanah dari Allat Swt. Lalu kekuatan yang kami punya adalah kesabaran, visioner, konsisten, penyayang, mandiri, peka, tegas, cerdas, dan selalu memberi tauladan.
Kami mudah sekali merumuskan kalimat rumit ini. Lihat saja nanti praktiknya bagaimana? Mampu dan sudah siapkah? Benak psimis saya lalu kebetulan ditepis secara langsung oleh Teh Deri. “Waah Anda sudah punya dorongan keinginan yang bagus. Dorongan dan kekuatan yang sudah Anda semua tuliskan akan menjadi pengingat untuk kembali ideal manakala tersandung pada kerikil perjuangan menjadi ibu dahsyat.”
Amiin…
Step berikutnya adalah Dream. “Apakah mimpi Anda semua sebagai calon ibu dahsyat? Mumpung masih ada kesempatan untuk bermimpi!” Teh Deri kembali bersemangat memantik gelora kami. Kami pun memikirkan mimpi kami masing-masing lalu kami menggabungkan mimpi kami menjadi kalimat mimpi yang indah. Salah satu dari kami spontan menyumbangkan mimpinya: “Menjadikan anak sebagai penghafal Qur’an!” Semua manggut-manggut. Akhirnya terumuskanlah mimpi kelompok kami,
Menyumbangkan tentara Allah yang Qur’ani, Rabbani, berakhlak, berintelejen tinggi dan mampu mengembangkan peradaban Islam.
“Subhanallah. Takbir! Allahu akbar!” Seru Teh Deri.
Merinding saya dengarnya. Berarti ibunya kudu cerdas agama yang mengatur semua aspek kehidupan, dong. Iya kan? Iyalah! Lantas saya jadi ingat, kata si teteh mah kecerdasan anak-anak diturunkan dari kecerdasan si ibu. Pertanyaan selanjutnya adalah sudahkah saya?
Step berikutnya, kami disajikan slide berisi aneka sajian 5 bakso yang berbeda-beda. Intinya kita diminta memilih desain bakso mana yang tampilannya paling disukai. Maka selanjutnya kami diminta untuk merumuskan Design apa yang akan dan harus kami lakukan untuk meningkatkan peran sebagai seorang ibu yang dahsyat? Design ini berangkat dari Dream yang telah dirumuskan.
Beginilah desain langkah konkret untuk mewujudkan mimpi kami,
Mengikuti SCI, menambah hafalan, asah keterampilan, membaca buku, belajar memasak, general check-up, dan belajar financial managerial.
Lantas Destiny menjadi step terakhir yang harus kami rancang. “Bagaimana caranya kita mewujudkan semua itu? Yang paling simple adalah apa komitmen kelompok untuk menjadi seorang ibu yang dahsyat? Supaya komitmen itu tidak mudah dilupakan maka buatlah lagu yang berisi nama kelompok serta komitmennya!” Ucap Teh Deri sumringah. Kami lalu memulai merumuskannya dengan menseleksi nada lagu yang akan kami jadikan jingle. Dari lagunya Maher Zain sampe Doraemon kesebut juga. Hmm… bersemangat sekali deh. Berikut ini lagu gubahan kelompok TOSERBA dinyanyikan dengan nada film Doraemon,
Kami dari TOSERBA
Yang punya cita-cita
Kami ingin menyumbangkan tentaara Allah
Yang berakhlak mulia, Rabbani, dan Qur’ani
Guna membangun peeraadaban yang Islami
Kami isteri sholehah, insya Allah
Hei, peserta SCI
Ya Allah, kabulkanlah mimpi kami
TOSERBA
Demikianlah TOSERBA dalam 4D for Family. Heboh, yakin, seru, dan visioner. Namun tiap kali saya dengar TOSERBA disebut-sebut, rasanya geli ingin ketawa saja.
Komentar
Posting Komentar