Buat KIPEM di Jogja?
Sebagai
warga luar Yogyakarta yang punya keperluan membayar Pajak Kendaraan maupun SKCK
di Yogja, tentu tidak asing lagi dengan KIPEM. KIPEM merupakan singkatan dari
Kartu Identitas Penduduk Musiman. KIPEM dapat juga disebut KTP sementara bagi
warga perantauan. Masa berlakunya hanya setahun. Selebihnya, buat baru lagi dan
bukan perpanjangan, namanya. KIPEM inilah yang menjadi syarat dasar dalam
membeli kendaraan baru di jogja, membayar pajak, membuat SKCK, dan membuat
administrasi kependudukan lainnya.
Kali
ini untuk kedua kalinya, aku harus mengurus pembuatan KIPEM.^^V
Sesungguhnya
ada 2 jalur yang dapat dipilih dalam membuat KIPEM, yakni 1) cara instan atau
2) cara murah. Jika pilihan pertama yang dipilih, maka cukup siapkan foto
berwarna ukuran 2x3 sebanyak 3 lembar, fotocopy KTP asal &
fotocopy Kartu pelajar atau mahasiswa (masing-masing 1 lembar), dan uang
tunai sejumlah Rp. 50.000,00. Berikan semua syarat tersebut kepada kepala dukuh
daerah tempat tinggalmu. Hanya menunggu 2-3 hari, kamu akan mendapatkan KIPEM
pribadimu. Beres deh… Cepat kan? Cara ini cukup digemari oleh pembuat KIPEM
yang tidak memiliki waktu luang. Alias ga sempet ngurus KIPEM sendiri.
Namun
jika memilih cara yang ke-dua, kamu akan sedikit memeras otak dan mengencangkan
otot. Setidaknya harus bermodal semangat dan waktu luang. Kamu tidak akan
mengeluarkan uang sebanyak cara pertama. Bahkan, bisa lebih cepat selesai
dibanding cara pertama, asalkan kamu termasuk tipe orang yang gesit. Cara
ke-dua inilah yang aku ambil untuk pembuatan KIPEM… Mumpung punya waktu luang
dan doku lagi ga memadai nih. Lagi pula emang enak deh ngurus2 beginian di
daerah Sleman. Warga dipermudah dan dilayani dengan ramah. Beneran deh, beda
banget kalau di daerah asalku...
Untuk
menjalankan pilihan ke-dua, setidaknya ada beberapa langkah yang harus
diperhatikan, yakni:
- Siapkan modal awal pembuatan KIPEM, yakni foto berwarna 2x3 sebanyak 3 lembar (dianjurkan lebih), fotocopy Kartu pelajar/ Kartu mahasiswa (1-2 lembar), fotocopy KTP asal (1-2 lembar), yang aslinya juga disiapkan yah…., pena, lem, uang lembaran 1000-an dan 5000 secukupnya, Materai 6000
- Cari tahu kepada ibu/ bapak kos/ pedagang setempat, siapa saja nama dan dimana tempat tinggal Pak RT, Pak RW, dan Pak Dukuh. Latar belakang pekerjaan selain menjabat RT dan atau RW juga merupakan informasi yang amat penting. Hal ini untuk mengetahui waktu luang mereka ketika di rumah. Berbeda dengan pak RT dan pak RW, Pak Dukuh tentu tidak boleh menyambi pekerjaan selain menjabat sebagai Kepala Dukuh. Biasanya ia masuk kerja di Kantor kelurahan pada pkl. 08.00.
- Cari tahu dimana Kantor kelurahan dan kecamatan dimana kamu berdomisili sementara. Serta cari tahu jam kerja pegawainya. Bisa tanya dengan pak RT/ RW/ Dukuh setempat. Atau cari di internet. Namun, lazimnya (seperti yang di Kelurahan Sinduadi) kantor kelurahan buka di 5 hari kerja, yakni senin-kamis pkl 08.00 - 13.30 dan jumat 08.00 - 11.30. Sedangkan, di Kantor Kecamatan Mlati, buka Senin-kamis pkl 08.00 - 16.00 dan jumat 08.00 - (maf, lupa nanya, hehe). Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam menyusun jadwal pribadimu.
- Buatlah jadwal pada kalender pribadimu dan mematuhinya sendiri. Setidaknya siapkan waktu 1 pekan untuk mengurusi KIPEM ini, bagi kamu yang tidak terburu-buru. Jika kamu punya waktu luang 1-2 hari dari pagi sampai siang (usai jam kerja), insyaAllah itu akan lebih mempercepat pengurusan KIPEM. Jadwalnya sbb:
- Ke rumah Pak RT, Pak RW, dan Pak Dukuh. Pilihlah waktu berkunjung pagi: antara pkl. 05.30 - 08.00 (sesuai dengan hasil cari tahu kamu tentang waktu luang mereka); atau sore pkl. 17.00 - 20.00. Kalau di rumah pak RT, kamu memberikan FC Kartu pelajar/ mahasiswa dan menunjukkan aslinya serta melihatkan KTP asal yang asli. Sampaikanlah maksud meminta surat keterangan untuk membuat KIPEM kepada pak RT. Kamu akan mendapatkan selembar kertas ukuran A5 (setengah dari A4) yang berisi keterangan dan tandatangan + cap Pak RT. Di sini tidak dipungut biaya. Selanjutnya, berkunjung ke rumah Pak RW untuk menandatangani dan mencap surat keterangan tsb. Di sini juga ga dipungut biaya. Lantas, kamu beranjak ke rumah pak dukuh untuk minta tandatangannya juga. Nah, di rumah pak dukuh kamu bakal ditawari membuat sendiri atau dibuatkan. Bilang saja buat sendiri, tenang aja kamu ga akan dimintai uang dalam proses minta ttd pak dukuh…
- Setelah mendapatkan surat keterangan dengan 3 tandatangan, buatlah jadwal ke Kantor Kelurahan tempat kamu berdomisili sementara. Lihat papan prosedur pelayanan yang ada di kantor itu. Biasanya langsung menghadap ke petugas dan menceritakan maksud untuk membuat KIPEM dan memberikan surat keterangan tersebut di atas. Kamu akan mendapatkan Formulir Isian Biodata Penduduk Musiman dan Surat Pernyataan. Isilah biodata dengan jelas dan menempelkan materai 6000 pada surat pernyataan. Kemudian kembali ke petugas untuk menyerahkannya beserta foto 2x3 berwarna 1 lembar, fotocopy KTP asal, dan uang sejumlah Rp 5.000 sebagai biaya administrasi. Setelah itu, kamu akan mendapat pengesahan dari Kepala Lurah dan membawa pengesahannya ke kantor kecamatan. Waktu yang diperlukan mengurusi ini, tidak lama, tergantung antrian atau banyaknya orang yang datang. setidaknya 15 - 45 menit.
- 5. Ke kantor Kecamatan….. Baca terlebih dahulu prosedur pelayanan yang biasa terpampang pada papan-papan lebar. Biasanya kamu tinggal menuju loket yang dibatasi dengan kaca transparan. Ceritakan maksud membuat KIPEM sembari menyerahkan 3 lembar kertas yang sudah disahkan kepala lurah serta fotocopy KTP dan Foto 2x3 berwarna 2 lembar. Akan dipungut biaya administrasi skitar 5.000. Aku punya pengalaman unik ketika hendak membayar.
Begini
ceritanya, setelah memeriksa isi dompet, uang yang kupunya adalah selembar uang
1000, 2 keping koin 500 dan 2 lembar 100000 (untuk membayar pajak). Jelas aku
kemudian mengeluarkan receh yang kupunya. Kurang 3000, rupanya! Sedikit usaha
mencari uang di seputaran kantong kecil tas mungkin akan mencukupi 3000,
pikirku. Agak lama dan keliatan rempong banget tingkahku kala itu. Petugasnya
memperhatikanku sembari mengucapkan rongewu
mawon, mbak! Rongewu mawon…mboten nopo-nopo. Aku terus mencari tanpa
menggubris suara si petugas. Eureka! Upaya kerasku membuahkan hasil dengan
menggengam 12 keping koin 200, 1 keping koin 100, dan 2 keping koin 500. Dengan
sumringah aku letakkan koin-koinku di atas meja petugas.
Namun,
tanpa kuduga si petugas memasukkan semua uang receh itu ke dalam tasku yang
berada dekat mejanya. Ia mengatakan, gratis saja mbak. Ndak usah bayar. Si
petugas yang berperawakan bapak setengah baya dengan tubuh sedikit tambun
kemudian tersenyum padaku. Aku masih bengong dengan yang baru kualami itu.
Memikirkan antara mengembalikan uang receh dengan mengobrak-abrik semua isi
tasku yang sesak atau menerimanya dengan lapang? Kupikir ini bukan sekadar
basa-basi dan tentu dengan senang hati kemudian kuterima perlakuan si petugas.
Meskipun, pada akhirnya aku menyesal tidak menyiapkan uang 5000. Siapa tahu itu
memang masuk ke kas negara.
Setelah
usai membayar biaya administrasi, petugas memintaku menunggu sejenak
pencetakkan KIPEM. Sekitar 30 menit aku menunggunya. Yah, si petugas sambil
ngajak ngobrol. Menanyakan darimana asalku, dimana kuliahku, dimana kosku.
Hingga aku dapati darinya tentang anaknnya yang baru saja lulus dari PTN yang
sama denganku. Ia pun memiliki paradigma bahwa orang Sumatera yang merantau
mencari ilmu (seperti aku ini) belum boleh pulang ke rumah, kalau belum sukses
(lulus kuliah). Ia mengira kalau aku hendak mencari pekerjaan di Jogja dengan
membuat KIPEM. Fiuhh, malang banget kayaknya aku di mata beliau. Hingga
akhirnya ia memasukkan uang 20000 ke dalam ranselku. Katanya sesama harus
saling tolong menolong. Mana tahu anak saya ketika merantau di Sumatera juga dibantu
orang. Saya berusaha untuk menolaknya. Sekuat saya menolak si petugas tetap
kekeh dan yakin, kalau itu sama dengan menolong anaknya juga. Akhirnya kuterima
juga tuh lembaran ijo. Lumayan bisa dimanfaatkan di jalan kebaikan.
Nah,
itulah serangkaian langkah-langkah dan sedikit bercampur pengalaman pribadiku
dalam membuat KIPEM. Cara yang murah ini, selain menghabiskan tidak kurang
20.000, kamu akan mendapatkan pengalaman berharga, dan bisa berjumpa pada
banyak orang seperti pak RT sampai petugas kecamatan. Selain itu, kamu dituntut
untuk tidak bosan membaca papan-papan pengumuman yah... Jangan lupa untuk senantiasa berdoa kepada
Allah atas kelancaran proses pembuatannya… Semoga bermanfaat! :D
haha dari penjelasannya aja udah kebayang nih ribetnya :p tapi emang, mendapat perlakuan ramah dari orang tuh, apalagi yang baru kali itu ketemu, bikin mood jadi baik banget :)
BalasHapusRepot amat?
BalasHapustapi bener pelayanan dr org jogja emang tokcer... walau repot n ribet, dpt pengalamanny mb dayeuh n tara..
BalasHapuskhusus tara, ada baiknya km mengenali cara2 bgini.
jadi ngurus KIPEM gak pkek surat keterangan atau pengantar dari daerah asal yah...langsung ngurus ke daerah sementara kita kan?
BalasHapusKIPEM berlaku berapa lama yah ?
BalasHapus